KAMU ADALAH PERASAANKU
Terimakasih atas puisi-puisi yang kau pancarkan dari air matamu
Atas nada-nada yang selalu meng-alun dari senyummu
Manis. .
Romantis. . .
-
Berdiri kokoh pilar-pilar yang perlahan kita bina
Menjulang tinggi terpendam dalam
Tiada rasa yang tak pernah kita rasa
Rindu, pilu, benci, marah, dendam, semua menyatu tergenggam
-
Selalu menanti sebuah janjiku yang belum terealisasi
-
Mendaki kita berhati-hati
Menuntun cita-cita meraih dan menunggu sebuah hari
Berlabuh kita tertatih-tatih
Demi janji yang harus terlatih
-
Meniti tirai-tirai emas
Bersama kita berpegangan
Berlari bersama seribu perasaan cemas
Percayalah di depan adalah bukit kenangan
-
Takkan pernah terpisahkan yakinlah cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H