Lihat ke Halaman Asli

DNA Pendidikan

Cerdas, Kreatif dan Berkarakter

Karakteristik Siswa Abad 21 dan Cara Memahaminya

Diperbarui: 8 Mei 2021   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Karakteristik Siswa Abad 21 

            Abad 21 merupakan masa dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Yang membuat komunikasi menjadi lebih mudah karena tidak lagi mengenal batas jarak dan waktu. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di abad 21 ini juga berpengaruh secara luas di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Sehingga muncul norma, pandangan, kebiasaan dan perilaku yang baru, yang mana disebut dengan gaya hidup modern. Hal ini juga berpengaruh pada karakteristik siswa yang semakin bervariasi dan tentunya lebih modern.

Siswa di abad 21 merupakan bagian dari generasi z atau milenial. Yang mana generasi ini sudah terbiasa dengan teknologi sejak lahir. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suleman (2019) pada siswa di SMP Negeri 1 Perbaungan Kab. Serdang Bedagai ditemukan bahwa karakteristik siswa milenial yaitu memiliki pola pikir yang maju, wawasan dan pergaulan yang luas, serta menyukai hal yang praktis, instan tanpa menjalani proses manual. Hari Wulyanto selaku Kabid Pengembangan SMK Disdikbud Jateng menyebutkan bahwa siswa milenial suka memegang kendali, tidak suka dengan jadwal tambahan, tidak suka duduk terlalu lama di kelas serta senang menggunakan teknologi untuk belajar kapanpun yang mereka mau (dilansir dari Semarangpedia.com). Selain itu, melansir dari puslitjakdikbud.kemendikbud.go.id, beberapa karakter siswa milenial diantaranya suka memadukan sisi fisik dan digital;  FOMO (Fear O Missing Out), yang menjadikan siswa memiliki keingintahuan yang tinggi, khususnya terhadap sesuatu yang baru; mampu memenuhi kebutuhannya sendiri yang menyebabkan siswa menjadi kritis dan kompetitif, suka bekerja secara berkelompok dengan teman sejawatnya serta juga suka melakukan banyak hal sendiri.

Jika dahulu siswa lebih pasif, cenderung hanya mendengarkan materi yang diberikan oleh gurunya. Maka di abad 21 ini, karakteristik siswa lebih berkembang, yang mana lebih kritis, kreatif, memiliki keingintahuan yang tinggi, kompetitif serta lebih suka dengan sesuatu yang instan dan tidak suka belama-lama berada di kelas

 

Cara Memahami Karakteristik Siswa Abad 21

            Paradigma pembelajaran abad 21 menekankan kepada kemampuan siswa untuk berpikir kritis, mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata, menguasai teknologi informasi komunikasi, dan berkolaborasi. Pencapaian kemampuan dan keterampilan tersebut dapat dicapai dengan penerapan metode pembelajaran yang sesuai baik dari sisi penguasaan materi maupun keterampilan. Dalam hal ini, guru memegang peran sentral sebagai fasilitator pembelajaran dimana siswa difasilitasi untuk berproses menguasai materi ajar dengan berbagai sumber belajar yang telah  dipersiapkan.

            Beberapa kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 disebut 4C, diantaranya yaitu Critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama). Agar dapat mewujudkan kompetensi tersebut, maka guru harus memahami pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan karakteristik siswa di abad 21, diantaranya melalui :

  • Critical thinking and problem solving, artinya, proses pembelajaran hendaknya membuat siswa dapat berpikir kritis dengan menghubungkan pembelajaran dengan masalah-masalah kontekstual yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
  • Creativity and innovation, artinya, pembelajaran harus menciptakan kondisi dimana siswa dapat berkreasi dan berinovasi sehingga guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa.
  • Communication, artinya, pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa harus terjadi secara dua arah dimana komunikasi yang terjadi yakni timbal balik antara guru dengan siswa, siswa dengan guru, maupun antarsiswa.
  • Collaboration, artinya pada proses pembelajaran guru hendaknya menciptakan situasi dimana siswa dapat belajar bersama-sama atau berkelompok (team work), sehingga akan tercipta proses pembelajaran dimana siswa dapat belajar menghargai perbedaan pendapat maupun mengerjakan tanggung jawabnya masing-masing.

            Oleh karenanya, di abad 21 ini guru harus memiliki kualitas dan keterampilan yang memadai. Keterampilan yang dimaksud antara lain terampil menggunakan teknologi, terampil mengelola informasi, terampil berinovasi serta terampil meningkatkan diri dalam menghadapi persaingan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline