Lihat ke Halaman Asli

DNA Hipotesa

Kajian Ekonomi oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi IPB University

Penyelenggaran KTT G20 Bali 2022: Dampak Terhadap Dunia dan Indonesia

Diperbarui: 17 November 2022   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Group of Twenty (G20) merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa. G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Tema Presidensi G20 Indonesia 2022 adalah "Recover Together, Recover Stronger". Melalui tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk saling bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. Adapun tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. 

G20 memiliki beberapa rangkaian kegiatan, diantaranya jenis pertemuan G20, yaitu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)/Summit, Ministerial dan Deputies Meetings, dan Working Groups. 

Topik yang dibahas oleh para pemimpin negara di G20 telah berkembang dari ekonomi dengan memasukkan isu perubahan iklim, energi yang berkelanjutan, pemaafan utang internasional, dan pengenaan pajak perusahaan multinasional. Sebagai Presidensi G20, Indonesia ingin KTT di Bali nanti berkonsentrasi pada tiga topik prioritas, di antara topik-topik lainnya, yaitu:

  • Arsitektur Kesehatan Global

Pandemi Covid-19 dan ketegangan geopolitik berdampak signifikan pada perekonomian global. Penguatan sistem kesehatan global akan memberi jalan bagi pemulihan global di sektor kesehatan, pertanian dan pariwisata.

  • Transformasi Berbasis  Digital

Seiring dengan transformasi digital yang telah menjadi tuntutan dari perkembangan perekonomian, KTT G20 diharapkan mampu mengembangkan tata kelola digital yang lebih adil melalui diskusi seimbang antara negara berembang dengan negara maju.

  • Transisi Energi Berkelanjutan

Negara anggota G20 berkontribusi sekitar 75% dari permintaan energi global. Maka, pembahasan transisi energi berkelanjutan dengan format Energy Transitions Working Group (ETWG) memfokuskan pembahasan pada keamanan energi, akses dan efisiensi, serta transisi ke sistem energi rendah karbon, termasuk juga investasi dan inovasi dalam teknologi yang lebih bersih dan efisien.

Presidensi Indonesia di G20 juga akan digunakan untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan dari negara berkembang dan membangun komitmen dari negara berkembang untuk saling membantu satu sama lain. Indonesia juga berjuang untuk menghasilan inisiatif konkrit untuk mendorong pemulihan dari situasi global bersama dan menjadi kuat bersama. Recover Together, Recover Stronger.

Summit G20 juga dapat digunakan sebagai kesempatan untuk para pemimpin negara untuk bertemu dengan pemimpin lainnya dalam diskusi empat mata. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dikabarkan akan bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, untuk membicarakan tentang status ekonomi di Taiwan. Diskusi perdamaian antara Rusia dan Ukraina juga memungkinkan akan disinggung di Summit, walaupun tidak sedikit pihak yang meragukan hal tersebut akan terjadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline