Lihat ke Halaman Asli

DNA Hipotesa

Kajian Ekonomi oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi IPB University

The Economic Theory of Love

Diperbarui: 29 Mei 2022   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

CInta dan Ekonomi

Cinta dan ekonomi. Dua kata ini tidak sering disandingkan bersama-sama. Cinta merupakan sesuatu yang abstrak, sesuatu yang tidak dapat dijelaskan dengan suatu konsep sederhana. Ekonomi di lain sisi tentunya merupakan ilmu yang mengutamakan tindakan rasional. Namun ternyata, cinta dan ekonomi memiliki hubungan yang lebih dalam dibandingkan dengan yang sebagian kita duga. Mari kita bahas dari konsep sederhana ekonomi. Ekonomi adalah ilmu yang membahas kelangkaan dari suatu barang, dan bagaimana dengan cinta? Cinta adalah suatu hal yang seringkali merupakan kelangkaan, cinta seringkali sulit bahkan tidak didapatkan oleh sebagian orang. Dalam percintaan, bila kita berinvestasi, memberikan seseorang dengan curahan cinta yang berlimpah, selalu setia menemani, maka kita akan mendapatkan pengembalian dari investasi tersebut dalam bentuk cinta yang sepadan dari orang yang kita cintai. Tentunya dengan asumsi bahwa kasus ini bukanlah cinta yang bertepuk sebelah tangan. 

Bila kita membahas investasi, misalnya surat berharga seperti surat hutang, saham dan lain sebagainya, bila anda membeli salah satu instrumen investasi tersebut yang memiliki kualitas baik, maka tentunya pengembalian yang anda dapatkan akan lebih baik dari membeli instrumen investasi berkualitas rendah. Sama hal nya dengan cinta. Bila anda menemukan cinta yang berkualitas dengan seseorang, maka janganlah lepas cinta tersebut. Namun bila anda mendapati diri di dalam hubungan dengan orang yang tidak berkualitas, maka sama seperti hal nya seperti saham tidak jelas yang di goreng, kelihatannya menarik bisa naik sangat tinggi. Namun kecuali anda mengontrol pasar, maka perusahaan yang berkualitas, tentunya bukan instrumen yang dapat anda andalkan secara berkelanjutan. Dalam investasi, anda harus memperhitungkan return on investment, angka tersebut minimal haruslah sama dengan nominal yang anda investasikan. 

Berinvestasi pada jangka panjang, merupakan suatu hal yang paling sering disarankan. Bila anda sabar dan konsisten dengan strategi anda maka anda akan melihat uang anda berkembang. Sama hal nya seperti cinta, sabar lah, bila anda bertindak tanpa berpikir panjang dalam percintaan, maka anda kemungkinan besar akan membayar hukumannya di lain waktu. Nikmatilah hidup anda, sabar dan konsisten dalam berinvestasi, sabar dan konsisten dalam mencintai. Dan tentunya jangan lupa, cintai apa yang anda miliki. 

Bagaimana Para Ekonom Memandang Cinta dan Pernikahan?

Cinta, pernikahan, dan hari valentine identik dengan pasangan-pasangan muda mudi maupun dewasa dapat dianalisis menggunakan analisis Becker. Analisis tersebut didasarkan pada dua prinsip sederhana, pertama menggunakan teori preferensi yang menjelaskan bahwa pernikahan dan pasangan diharapkan dapat memberikan lebih banyak kepuasan atau utilitas yang lebih tinggi. Kedua, pernikahan diibaratkan dengan persaingan pasar di mana pria dan wanita bersaing untuk mencari dan menemukan pasangan terbaik sesuai dengan kondisi pasar. 

Becker berpendapat bahwa pembagian kerja dalam keluarga ditentukan berdasarkan produktivitas marjinal masing-masing pasangan. Hal tersebut selalu berkaitan dengan laki-laki berpenghasilan tinggi kemungkinan besar untuk menikahi perempuan berpenghasilan rendah dan sebaliknya. Jika perempuan dianggap memiliki keunggulan komparatif dalam produksi barang-barang non produksi dimana yang dimaksud yaitu terlibat dalam membesarkan anak, kemungkinan keseimbangan pasar pernikahan akan cenderung memiliki banyak pasangan dimana laki-laki sebagai pencari nafkah. 

Opportunity dari pernikahan ditentukan oleh bagaimana pembagian kerja terjadi. Cinta menjadi bagian paling menonjol dari keuntungan pernikahan dikarenakan masing-masing pasangan menjadi peduli dengan kepuasan (utilitas) dari orang lain. Akibatnya, dengan cinta biaya transaksi menurun dan keuntungan dari pernikahan menjadi meningkat. Berawal dari cinta akan meningkatkan kemungkinan peningkatan produksi barang-barang keluarga bersama, sehingga meningkatkan keuntungan dari pernikahan menjadi jauh lebih tinggi

Game Theory  dalam perayaan hari valentine

Neil MacArthur DAN Mariana Adchade menggunakan game theory untuk menunjukkan bahwa sebaiknya para pasangan menghindari pemberian hadiah yang berhubungan dengan valentine. Terutama jika pasangan sudah berkomitmen. Pada dasarnya, hari valentine merupakan permainan di mana setiap orang yang menjalin hubungan harus memilih diantara dua strategi yaitu membeli hadiah untuk pasangan mereka atau tidak melakukan apapun untuk merayakan hari tersebut.

Hari valentine terjadi karena adanya dua pemain dengan masing-masing dua opsi strategis akan menghasilkan tidak kemungkinan yang dapat terjadi. Pertama, ketika keduanya membeli hadiah dan merasa puas mengetahui bahwa pasangan mereka berkomitmen pada hubungan tersebut. Tetapi dalam keputusan tersebut, harus dibayar mahal yang disebabkan karena sebagian besar hadiah hari valentine yang terlalu mahal. Kedua, bahwa satu pasangan membeli hadiah dan yang lainnya tidak akan menciptakan sebuah perpisahan yang cenderung meningkat pada paruh kedua Februari. Dan Ketiga adalah ketika semua pasangan tidak ada hadiah.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline