Pemerintah telah menaikan harga BBM beberapa bulan lalu, kemudian setelah perkembangan minyak dunia yg terus menurun maka pemerintah menurunkan harga BBM senin ini yg diumumkan jumat lalu dengan rencana akan perubahan setiap 2 minggu jika diperlukan.
Sekilas memang terdengar baik jika harga BBM naik turun terus mengikuti perubahan harga minyak dunia yg sering dikenal mengikuti harga pasar. Ternyata mulai terdengar keluhan dari pengusaha transportasi. Beberapa jam setelah pengumuman BBM akan turun seorang teman yang pengusaha transportasi terdengar mengeluh tentang BBM yang turun, lalu saya menjawab bagus kalau turun. Dengan tegas dia menjawab "kita ga perlu turun yang penting stabil." Belum lagi harga-harga yang sudah terlanjur naik tidak akan turun, seperti harga oli, tarif tol, dll.
Hari ini (senin, 19 Jan 2015) mulai ada berita tentang keluhan organda tentang rencana pemerintah yang akan mengumumkan naik/turun harga BBM yang di evaluasi tiap 2 minggu.
Ternyata naik/turun BBM ini bukan cermin stabilitas ekonomi di Indonesia kedepan jika memang mengikuti rencana pemerintah tersebut. Mudah bagi pemerintah untuk cuci tangan jika keadaan ekonomi turun, pemerintah dengan mudah menyalahkan dunia Internasional. Ekonomi Indonesia naik atau turun akan bergantung pada ekonomi global, jika terjadi krisis di pasar global maka di Indonesia akan otomatis terdampak langsung. Apapun yang terjadi pada pasar Internasional, maka Indonesia akan terdampak langsung.
Yang pasti para pengusaha akan lebih kesulitan dalam memprediksi rencana bisnis kedepan jika tidak terjadi stabilitas harga. Terutama para wiraswasta dan pengusaha lokal dengan modal kecil sampai menengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H