Lihat ke Halaman Asli

Membeli Ketenangan

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia tentu memiliki kesibukannya masing-masing, atau terlebih lagi ada manusia yang selalu mencari kesibukan.  Namun, adakalanya kesibukan itu mencapai titik jenuhnya. Jika sudah begitu, pikiran dan jiwa kita akan ikut “terancam” kebebasannya.  Bekerja ataupun belajar adalah ibadah, tapi perlu juga diimbangi dengan kegiatan yang menyenangkan.  Jangan sampai kegiatan-kegiatan kita secara tidak sadar telah merampas hak-hak tubuh kita : hak beristirahat, hak refreshing, dan hak berkontemplasi.  Kegiatan-kegiatan kita perlu diselingi dengan sesuatu yang bisa menyegarkan kembali pikiran dan jiwa kita.

Hingar-bingar kehidupan kadang mengabaikan hak-hak tubuh yang sebenarnya memiliki porsi untuk dipenuhi.  Terlalu banyak bekerja kadang melupakan diri kita untuk beristirahat, terlalu banyak belajar kadang melupakan diri kita untuk rehat sejenak. Pekerjaan yang menumpuk adalah akumulasi dari penundaan-penundaan yang kita lakukan.  Maka, imbasnya terlalu sering hak-hak tubuh ini yang tergadaikan.  Padahal, rehat sejenak dari segala rutinitas akan membantu kita untuk bisa merenungi hakikat-hakikat pencapaian dan memantapkan kembali rencana-rencana ke depannya.  Tidak hanya bekerja keras saja yang harus kita lakukan, tapi bekerja cerdas pun patut kita perhitungkan.  Ujungnya, kerja ikhlas yang akan membuat segala yang telah kita usahakan menjadi bahan tawakal.

Merasa jenuh dengan rutinitas adalah sesuatu yang wajar karena tubuh ini terlalu kompleks untuk melakukan hal yang itu-itu saja.  Jangan membaca saja sepanjang hari, jangan menulis saja sepanjang hari, jangan online saja sepanjang hari, dan jangan belajar saja sepanjang hari, tapi lakukanlah semua itu sesuai kebutuhan.  Dan yang lebih penting, carilah kegiatan yang variatif yang bermanfaat, karena pergantian dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain akan membuat jiwa menjadi lebih bersemangat.  Hiburlah hati Anda, sebab hati itu cepat bosan dan mudah lelah.  Terapkan cara-cara yang variatif dan carilah dari sekian cara itu yang mengandung pelajaran yang bermanfaat.

Di puncak kejemuan, kadang jiwa dan pikiran ingin sekali merasakan ketenangan.  Jiwa dan pikiran tidak ingin terusik dulu oleh rutinitas yang biasa kita kerjakan.  Tubuh pun memerlukan rehat untuk melakukan regenerasi fungsi-fungsi tubuh agar tetap bekerja secara seimbang.  Maka, berkontemplasi sejenak dalam ketenangan adalah pilihan yang tepat.  Lalu, jika Anda merasa bosan dengan tempat-tempat dan suasana di sekeliling Anda, maka cobalah melakukan perjalanan menuju tempat-tempat yang berbeda dari biasanya. Objek wisata alam adalah tempat yang cocok untuk membeli ketenangan itu.

Salah satu cara untuk membeli ketenangan adalah mengadakan perjalanan yang cukup jauh dari kota, tempat aktivitas sehari-hari kita, atau pusat-pusat keramaian.  Dengan begitu, kita akan memiliki waktu untuk merenung sejenak, meninggalkan sejenak rutinitas harian, menikmati ketenangan, mengisi kembali energi jiwa dan pikiran, serta mereguk inspirasi baru sebanyak-banyaknya.  Menyendirilah beberapa saat untuk merenungkan hal-hal yang Anda hadapi, untuk introspeksi diri, untuk mengagumi kebesaran-Nya yang terhampar di alam, untuk memikirkan akhirat, dan untuk memperbaiki kehidupan dunia.  Terkadang, ketenangan itu ada dalam kesendirian dan terkadang pula inspirasi itu bersembunyi di pelataran alam.  Inspirasi tidak datang sendiri, ia harus dijemput.  Kadang kita harus menjemputnya di ketenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline