Proses belajar di suatu wahana permainan interaktif menjadi kegembiraan tersendiri bagi pelajar kekinian yang sangat akrab dengan teknologi.
Seperti halnya semangat antusias mengunjungi Wahana The Miracle Aneh Tapi Nyata Jatim Park 3. Wahana ini adalah ruang eksploratif bagi Pelajar Pancasila. Terutama yang sangat menyukai permainan edukasi berteknologi tinggi.
Kegiatan para pelajar dalam Wahana The Miracle Aneh Tapi Nyata tentunya sangat berbeda dengan suasana sekolah ataupun pada tempat wisata lain. Mereka takkan hanya duduk mendengarkan materi pelajaran seperti di kelas namun akan bergerak aktif melibatkan seluruh aspek fisik dan psikomotorik.
Sesuai dengan konsep kurikulum Merdeka Belajar atau prinsip P5, karakter cerdas para pelajar generasi kekinian perlu dibentuk tanpa paksaan, artinya kreatifitas bergerak dan berpikir akan tumbuh dari dalam diri sendiri.
Demi mencapai tujuan inilah Wahana The Miracle menyediakan berbagai permainan simulator, layar teknografis, Augmented Reality, QR Movie, Artificial Intelligence, berbagai spot foto unik, zona keanehan dunia, dan Rekor MURI. Seluruhnya terbagi dalam 7 zona petualangan interaktif, komunikatif, dan pastinya edukatif.
The Miracle Support Sistem P5 Merdeka Belajar
Sebutan bahwa The Miracle bukanlah wahana permainan biasa memang sangat cocok. The Miracle satu-satunya wahana edukasi yang menyadari bahwa konsep P5 Merdeka Belajar yang dijalankan oleh sekolah perlu mendapat dukungan penuh dari fasilitator outdoor learning. Dari penyadaran itulah wahana ini terus meningkatkan kualitas dari seluruh fasilitas edutainment bagi pengunjung, terkhusus para pelajar dari usia dini hingga remaja.
Secara pengertian, P5 menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang beraneka ragam dalam program intrakurikuler di kelas. P5 menjadi salah satu sarana untuk meraih profil Pelajar Pancasila, memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan sebagai proses penguatan karakter siswa, serta menjadi wadah untuk belajar dari lingkungan sekitar. Terlebih dalam konteks pendidikan anak usia dini, Merdeka Belajar itu adalah Merdeka Bermain, karena bermain adalah belajar. Permainan dan pembelajaran dapat beriringan asalkan menemukan tempat yang supportif terhadap kedua bentuk tujuan pendidikan ini.