Potret pasukan garda terdepan Kerajaan Mughal era pemerintahan Shah Jahan 1628 - 1658
Sugeng Enjing Sobat Museum!
Bagaimana kabarnya hari ini? Pasti sehat-sehat dong! Amiin..
Kali ini mimin ingin berbagi artikel mengenai senjata tikam mematikan tentara Kerajaan Mughal India ketika berperang yang terpajang di Museum Islam Indonesia Lamongan.
Hmm..sudah siap membacanya??
Lets get to the list...!!!
Kerajaan Mughal merupakan kerajaan Islam paling berpengaruh di India karena daerah kekuasaannya sangat luas yakni di sebagian besar India, Pakistan, Nepal, dan Bangladesh di wilayah sekarang. Kerajaan ini berdiri dari abad ke-16 hingga abad ke-19. Sebelum berkembang Kerajaan Mughal terlebih dahulu berdiri Kesultanan Delhi yang juga bercorak kerajaan Islam. Sayangnya, kemasyhuran kerajaan ini tidak bombastis seperti halnya Kerajaan Mughal.
Kerajaan Mughal terkenal dengan ketangguhan tentaranya yang juga membuat kerajaan ini dapat berkuasa lebih dari 3 abad. Konon, terdapat empat cabang tentara pasukan Mughal yaitu kavaleri (aswwan), infanteri (paidgan), artileri (topkhana), dan Angkatan Laut. Diantara beberapa resimen tentara ini tentara kavaleri merupakan cabang paling unggul dan bergaji besar. Tentara kavaleri adalah tentara berkuda, tentara khusus untuk gajah perang, dan kavaleri unta. Khusus untuk pasukan kavaleri unta adalah orang-orang dari daerah gurun seperti Rajasthan dan Rajput. Mereka memakai baju besi yang terbuat dari baja kualitas terbaik atau kulit dengan senjata berupa pedang, panah, tombak, perisai, dan terkadang senjata api.
Ilustrasi pasukan kavaleri Kerajaan Mughal India ketika di medan perang
Pasukan selanjutnya adalah tentara infanteri yaitu tentara khusus pengawal raja tak berkuda dan tentara-tentara lain yang tidak memiliki perlengkapan perang yang memadai karena tidak memakai baju besi. Mereka biasanya tidak digaji dengan layak dan cenderung tidak disiplin. Kelompok infanteri bertugas sebagai pembawa senjata, pendekar pedang, pelayan, dan pengrajin. Senjata yang digunakan biasanya berupa panah, pedang, tombak, kapak, tongkat, dan pisau.
Pasukan berikutnya merupakan pasukan artileri yang bertanggung jawab atas pengoperasian meriam yang terbuat dari perunggu. Jenis meriam yang digunakan yaitu meriam berat, artileri ringan, granat, dan rakitan. Meriam berat dalam pertempuran biasanya diseret oleh gajah, sementara artileri ringan ditarik oleh kuda.
Ilustrasi tentara divisi Angkatan Laut saat berperang di Sungai Gangga tahun 1565 M
Pasukan berikutnya yaitu Angkutan laut yang dinilai paling lemah dan termiskin dalam pendanaan. Armada kapal terdiri atas kapal pengangkut dan sedikit kapal perang. Tugas utama Angkatan Laut adalah mengendalikan pembajakan perompak dan sesekali ikut berperang.