Sugeng Enjing Sobat Museum!
Bagaimana kabarnya hari ini? Pasti sehat-sehat dong! Amiin..
Kali ini mimin ingin berbagi artikel mengenai 3 senjata tikam mematikan tentara Ottoman Turki ketika berperang yang terpajang di Museum Islam Indonesia Lamongan.
Hmm..sudah siap membacanya??
Lets get to the list...!!!
Pasukan Janissary merupakan pasukan elite Kekaisaran Ottoman yang dibentuk sebagai pasukan dalam tugas pengawalan atau infanteri. Pembentukan pasukan Janissary dalam sejarahnya diperkirakan terjadi pada masa kepemimpinan sultan Orhan (1323-1362 M) dan wazir Alaeddin yang membuat pondasi dari berdirinya pasukan Janissary. Kemudian pembentukan dan penyempurnaan dari Janissary dilakukan pada kepemimpinam sultan Murad I (1362-1389 M).
Nah, pada awalnya pasukan Janissary ini hanya dipersenjatai dengan busur, anak panah, dan pedang. Akan tetapi, pada masa Sultan Mehmed II, mereka telah dibor dengan senjata api dan menjadi mungkin pasukan infanteri pertama yang dilengkapi dengan senjata api di dunia. Janissary dianggap sebagai tentara modern pertama yang berdiri.
Dari segi perlengkapan dan persenjataan, seorang Janissary dilengkapi dengan beberapa senjata tajam dan senjata api. Umumnya Janissary dipersenjatai dengan pedang pendek yang disebut dengan Yataan dan Pesh Kabz, senjata yang juga menjadi simbol Janissary. Selain itu, Janissary dilengkapi dengan kapak, tombak, belati, tongkat, dan pedang Kilij dengan bilah yang melengkung.
Untuk senjata jarak jauh, Janissary dilengkapi dengan busur dan anak panah. Senapan juga menjadi senjata Janissary yang paling penting. Beberapa Janissary juga banyak menggunakan meriam tangan.
Nah, salah satu senjata andalan pasukan Janissary ini ada koleksinya di Museum Islam Indonesia Lamongan yaitu Pedang Kilij. Selain pedang, ada pula koleksi-koleksi senjata tikam mematikan lain dari tentara Ottoman yang terpajang di museum. Untuk selengkapnya simak ulasannya berikut ini: