Esensi puasa adalah bagaimana kita mampu menahan diri dari makan, minum dan hawa nafsu dari waktu subuh sampai menjelang adzan magrib. Pengertian dasar ini yang sudah dipahami semua orang. Hanya saja ketika praktiknya banyak yang belum bisa mengaplikasikan sesuai tuntunan ajaran Islam. .
Mampu untuk puasa seharian tapi nafsunya kembali diuji ketika menjelang buka puasa. Segala menu kesukaan terhidang di atas meja, seakan menjadi ajang balas dendam.
Sejatinya boleh saja mau makan menu apa saja yang penting sesuai porsi perut kita, jangan berlebihan karena bisa membuat perut kita lelah. Porsi yang diasup pun berlebihan. Padahal kalau terlalu banyak makan dan minum saat buka puasa, misalnya langsung makan berat tentu itu tidak baik bagi pencernaan kita, Ada aturan dalam menikmati porsi makan kita dengan cara yang bijak dan tidak berlebihan.
Hal lain dari hidangan yang banyak adalah sampai membuang makanan karena kelebihan makanan. Ingatlah jika melakukan hal itu maka akan mengurangi pahala puasa kita karena melakukan mubazir.
Mulailah buka puasa dengan minum air putih, lanjutkan dengan berdoa, karena waktu itu sangat Mustajab dikabulkannya doa. Jangan lewatkan Mument berbuka dengan berdoa sepenuh hati. Baru lanjutkan dengan makan yang manis misal sebutir atau tiga butir kurma dan cemilan lain. Seperti yang dicontohkan oleh Rosulullah SAW
"Dari Anas bin Malik, ia berkata : *Nabi Shallallahu 'alaihi Wa Sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum beberapa tegukan air"* (HR. Abu Daud dan Tirmidzi
#Bundew, 10 - 04 - 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H