Lihat ke Halaman Asli

Sekarat

Diperbarui: 20 Januari 2024   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Design by Canva

SEKARAT

Di bawah langit biru lazuardi jernih tanpa noda.
Terik membakar tanpa ampun.
Awan pun entah kemana.
Angin pun enggan menyapa.
Bumi kering terpanggang, embun tak pernah datang.

Air ... air ... a i r ... bisik lirih tanaman.
Tubuh dan daunnya tersungkur tak berdaya.
Mengerut dan mengering hilang warna.
Bumiku, mana airmu keluhnya lemah.
Bumi bungkam hilang kata.

Padang gersang terbentang
Kerindangan sirna berganti fatamorgana
Cabang dan ranting mencuat meranggas.
Dedaunan luruh terpuruk saling tindih di bentang tanah
Sunyi membisu kering kerontang

---------
Jakarta, 27 Oktober 2023

Ruby Ng (nama pena)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline