Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

"Detak Detik Desember", Catatan Harian yang Dibukukan

Diperbarui: 4 Maret 2024   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detak Detik Desember karya Berthold Sinaulan

Kompasianer Berty Sinaulan, begitulah nama panggilannya di akun Kompasiana, tergolong produktif. Selain menulis bahkan membukukan puisi, baik berupa buku tunggal maupun berupa antologi, ia pun pernah beberapa kali menerbitkan buku nonfiksi. Beberapa waktu lalu, ia menerbitkan buku nonfiksi terbaru, yang ia beri judul Detak Detik Desember. Ia memakai nama formal, Berthold Sinaulan.

Buku itu berisi catatan yang ia tulis selama Desember 2023. Total ada 31 tulisan pada buku setebal 144 halaman itu. Isi buku tentang kesibukan Berty dalam berbagai aktivitas. Yang cukup banyak cerita tentang kepramukaan. Maklum, Berty sudah menjadi anggota organisasi pendidikan nonformal itu sejak 1968. Bahkan ia menjadi salah seorang pemimpin tertinggi di Kwartir Nasional atau Kwarnas.

Buku Detak Detik Desember karya Berthold Sinaulan (Dokpri)

Selain di kepramukaan, Berty juga aktif di perfilatelian. Ia menggeluti hobi mengoleksi koleksi prangko dan benda-benda pos. Bahkan Berty, setau saya, aktif di Kementerian Kominfo menangani penerbitan prangko. Tidak heran tulisan tentang prangko, cukup banyak dijumpai di buku ini.

Berty adalah lulusan Jurusan Arkeologi UI. Ia lama berkecimpung di bidang kewartawanan. Maka catatannya ada juga yang menyinggung warisan budaya. Apalagi ia aktif di organisasi Lingwa atau Lingkaran Warisan Indonesia sebagai sekretaris. Lingwa pernah memugar Masjid Angke dan rencana mendatang memugar bekas Toko Kompak di Pasar Baru. Berty sendiri pernah menjadi Ketua Harian Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) Pusat.

Aktivitas bersama keluarga dan keseharian juga ia tuliskan dalam buku. Tentang sakit, ke gereja, makan bakso, lengkap dengan suasana Natal dan malam Tahun Baru, misalnya.

Sebagian isi buku Detak Detik Desember (Dokpri)

Catatan Harian

Catatan harian biasanya ditulis dalam agenda, dulu kita mengenalnya sebagai diary. Sebagai orang yang lama di dunia kewartawanan, tentu tulisan Berty berbeda gaya dengan kebanyakan penulis diary. Umumnya ditulis dalam bentuk narasi prosa, hanya 1-2 yang ia tulis dalam bentuk puisi.

Bedanya lagi, catatan harian itu sudah dibukukan sehingga bisa dinikmati masyarakat. Bukan hanya untuk dibaca sendiri sebagaimana diary pada umumnya.

Buku Detak Detik Desember diterbitkan oleh Aksara Media, Cirebon. Masyarakat yang tertarik bisa menghubungi ruangaksaramedia@mail.com atau laman https://ruangaksaramedia.site.   

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline