Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Nama Indonesia Diusulkan Earl, Dipilih Logan, dan Dipopulerkan Bastian

Diperbarui: 14 Desember 2023   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Udaya Halim/kiri dan Peter Carey/kanan mengunjungi makam Logan di Penang, Malaysia, 1 Desember 2023 lalu (Sumber: Dokumentasi Udaya Halim)

Secara resmi nama Indonesia mulai dikenal sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Namun sesungguhnya nama Indonesia sudah dipakai jauh sebelum itu. Uniknya, nama itu diciptakan oleh orang asing.

Dulu nama yang dikenal adalah Nederlandsch-Indie atau Hindia Belanda. Nama Nederlandsch-Indie tampak jelas pada sejumlah mata uang yang pernah beredar di Nusantara.  

Nama Indonesia pertama kali muncul pada 1850, di sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang terbit di Singapura. Penemunya adalah James Richardson Logan dan George Samuel Windsor Earl.

James Richardson Logan (Sumber: Arsip Nasional melalui indonesia.go.id)

Logan

Saat itu, nama Hindia---nama wilayah kita saat itu---sering tertukar dengan nama tempat lain. Karena itu, keduanya berpikir, daerah jajahan Belanda ini perlu diberi nama tersendiri. Earl mengusulkan dua nama: Indunesia atau Malayunesia. Earl sendiri memilih Malayunesia. Sedangkan Logan memilih nama Indunesia. Belakangan, Logan mengganti huruf "u" dari nama tersebut menjadi "o". Jadilah Indonesia. Menurutnya nama Indonesia lebih singkat ketimbang istilah panjangnya, Indian Archipelago. Logan adalah yunior Earl saat masih kuliah.

Nama Indonesia lalu dipopulerkan oleh etnolog Jerman, Adolf Bastian melalui bukunya, Indonesien Oder Die Inseln Des Malayischen Archipels dan Die Volkev des Ostl Asien (1884). Pada 1924, pemakaian nama Indonesia dimulai dengan terbitnya koran Indonesia Merdeka milik Perhimpunan Indonesia. Kemudian penggunaan secara nasional bersama-sama terucap dalam ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. 

Pramoedya Ananta Toer dalam sebuah bukunya menulis, "Sampai waktu yang lama Indonesia dianggap ciptaan Bastian, sedang sebenarnya adalah ciptaan Logan. Pada mulanya Indonesia tidak lebih daripada sebuah istilah geografi, tapi dengan pasangnya gerakan kemerdekaan nasional non-koperatif kemudian menjadi juga istilah politik. Sebelum itu, menjelang tutup abad ke-19, istilah ini telah juga digunakan sebagai istilah hukum oleh Ir. H van Kol dalam perdebatan-perdebatan di dalam Parlemen Belanda." Begitu yang tertulis dalam laman indonesia.go.id.

Udaya Halim/kiri dan Peter Carey/kanan mengunjungi makam George Earl di Penang, Malaysia pada 1 Desember 2023 (Sumber: Dokumentasi Udaya Halim)

Penang

Logan yang berprofesi pengacara, memiliki nama panjang James Richardson Logan. Ia lahir di Skotlandia pada 1819 dan meninggal di Penang pada 1869. Logan meninggal karena penyakit malaria.  

Logan datang ke Penang, Malaysia, pada 1840. Pada 1853 James Logan membeli dan menyunting koran Penang Gazette.  Karena sudah lama bermukim di Penang, kematian James dianggap sebagai kehilangan besar bagi Penang. Warga menilai James Logan memiliki beberapa sifat mulia, yakni kesederhanaan, keadilan, tabah/ulet, dan bijak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline