Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Udaya Halim Membuat "Rumah Kelelawar" Menjadi Museum Akulturasi Tionghoa-Jawa

Diperbarui: 25 November 2023   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Lasem di Jawa Tengah sudah dikenal sebagai Tiongkok kecil. Di sana banyak tersisa kebudayaan Tionghoa, antara lain terlihat pada kain batik dan bangunan. Bangunan berarsitektur Tionghoa banyak terselamatkan karena perhatian masyarakat dan pemerintah, terutama para pelestari budaya. Tadinya bangunan-bangunan itu terbengkalai, kemudian dipugar atau direstorasi. Kini Lasem sudah menjadi obyek wisata minat khusus.

Satu bangunan lagi berhasil direstorasi di Jalan Erlangga, Desa Sumberjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Peresmian restorasi dilakukan pada tanggal unik 11-11, pukul 11.11 oleh Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro.  Bangunan itu disebut Liem Heritage. Dulu bangunan itu menjadi tempat kediaman Mayor atau Kapitan Liem Tjay Sing. Diperkirakan dibangun pada 1850-an. Menurut rencana, bangunan itu akan dijadikan museum untuk mengabadikan sejarah persaudaraan masyarakat Tionghoa dan Jawa di wilayah tersebut.

Sebelum direstorasi, rumah itu berfungsi sebagai tempat ibadah umat Buddha yang sudah berlangsung lebih dari 50 tahun dengan nama Vihara Karuna Cattra.

Peresmian Liem Heritage pada Sabtu, 11 November 2023 pukul 11.11 (Sumber: Dokumentasi Liem Heritage)

Restorasi

Restorasi dilakukan oleh Udaya Halim, seorang pemerhati kebudayaan Tionghoa. Beliau juga pernah merestorasi rumah berarsitektur Tionghoa yang kemudian beralih fungsi menjadi Museum Benteng Heritage di Jalan Cilame, Tangerang, Banten.

Restorasi dilakukan hati-hati sekali, berbeda dengan pembangunan rumah pada masa sekarang. Harus mempertimbangkan keaslian atau bahan baru yang relatif sama, itu yang penting. Selain itu Udaya Halim melibatkan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Nasional.

Restorasi dilakukan sejak Agustus 2018 hingga akhir Oktober 2023. "Kami menyadari tidak mudah untuk melakukan restorasi rumah tua ini. Soalnya kami tidak mempunyai dokumen, apalagi data lengkap seperti apa kondisi rumah ini ketika dibangun, perubahan apa saja yang pernah dialami, siapa arsiteknya, bahkan kapan dibangunnya masih menjadi teka-teki," kata Udaya Halim.

Pernak-pernik untuk museum akulturasi Tionghoa-Jawa (Sumber: Dokumentasi Liem Heritage)

Selama itu restorasi seperti berjalan di kegelapan dan hanya bisa meraba-raba serta mencoba seteliti mungkin dalam pengambilan tindakan. Liem Heritage semula milik keluarga Bhante Pannavaro Mahathera.

Kapitan Liem Tjay Sing  diketahui merupakan generasi ketiga marga Liem. Generasi pertama adalah Liem Lu Ri dan isterinya, Liauw Gin Nio. Namun tidak diketahui kapan Liem Lu Ri datang dari Hokkian, Tiongkok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline