Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Wajah Presiden dari Nyamuk dan Perangko

Diperbarui: 15 Oktober 2023   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wajah Presiden Joko Widodo berbahan nyamuk dan wajah mantan Presiden AS Barack Obama berbahan  perangko terlihat dari jauh (Sumber: dokpri)

Kalau kita perhatikan dua wajah di atas, pasti sudah dikenal luas. Yang kiri, wajah Presiden RI Joko Widodo, sementara yang kanan, wajah mantan Presiden AS Barack Obama.

Kedua wajah terlukis dari dua bahan yang berbeda. Yang kiri, dari ratusan nyamuk yang dikeringkan, sementara yang kanan dari ratusan perangko bekas pakai. Kalau kita lihat dari jauh, memang kedua bahan itu tidak kentara. Namun kalau kita dekati, akan terlihat jelas bagaimana nyamuk dan perangko membentuk wajah orang.

Wajah Presiden Joko Widodo dan mantan Presiden AS Barack Obama dilihat dari dekat (Sumber: dokpri)

Karya seni

Boleh dibilang, inilah karya seni dari barang-barang tidak berharga. Siapa yang mau memelihara atau mengumpulkan nyamuk. Bukankah nyamuk sering merugikan manusia, misalnya menyebabkan orang yang digigitnya menderita penyakit malaria. Tapi itulah seni. Lewat tangan-tangan kreatif jadilah benda tidak berharga menjadi benda berharga.

Entah sampai berapa lama lukisan nyamuk mampu bertahan, kita belum tahu. Sayang ketika itu, saya lupa menanyakan kepada petugas Museum Duver dan Covid-19, tempat lukisan itu berada.  Semoga mampu bertahan bertahun-tahun.  

Karya seni lain yang berbahan perangko, sudah beberapa kali saya jumpai, baik di Indonesia maupun di mancanegara. Lukisan wajah Barack Obama saya lihat di Museum Perangko Indonesia, sewaktu pameran bersama di Gedung DPR pada 12 dan 13 Oktober 2023. Seperti halnya wajah Presiden Joko Widodo, melihat wajah Obama dari jarak dekat, juga tidak menyiratkan keindahan. Dari jarak agak jauh baru wajah itu baru memiliki nilai.

Yang namanya benda seni atau karya seni memang bisa terbuat dari apa saja. Kedua objek mampu menjadi daya tarik buat museum yang diwakili. Kita harapkan ada karya seni lain yang menjadi maskot museum.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline