Selama ini sering kita temui antara judul tulisan dan foto sering tidak selaras. Saya amati banyak tulisan tentang uang kuno atau numismatik terlalu bombastis atau fantastis. Kita bisa menjadi auto sultan jika memiliki koin Rp100, begitu beberapa media menulis. Tentu saja bukan media arus utama, melainkan media yang baru muncul. Nama media pun masih belum familiar dengan masyarakat.
Maklum di era digital ini, banyak muncul media baru. Media ini tanpa suntingan. Memang informasi yang disajikan cepat tayang, namun tidak akurat. Sering membingungkan masyarakat.
Disayangkan, masyarakat awam percaya saja. Mereka hanya melihat foto yang terpajang dan judul yang terpampang. Bisa dipastikan, penulis media tersebut tidak mengerti numismatik. Media pun cuma mengejar pageview.
Di pihak lain, masyarakat awam yang tidak mengerti, langsung percaya kepada judul dan foto tersebut.
Tulisan tentang koin Rp100 pernah muncul beberapa kali. Di sini yang dimaksud adalah koin Rp100 yang pertama kali dicetak pada 1978.
Dalam dunia numismatik dikenal sebagai koin Rp100 tipis. Ini untuk membedakannya dengan koin Rp100 tebal yang dicetak pada 1973.
Masih banyak di pasaran
Data teknis koin Rp100 bisa dilihat pada laman en.numista. Sangat disayangkan, kolektor mancanegara yang lebih memperhatikan koin Indonesia.
Koin Rp100 tipis telah lama ditarik dari peredaran. Jadi koin ini tidak berlaku lagi sebagai alat pembayaran yang sah.