Ada berbagai jenis mahar yang dikenal dalam pernikahan. Ada yang berupa uang, ada pula non-uang. Yang berupa uang, biasanya berupa uang tunai. Dalam arti uang tersebut masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Namun ada pula uang yang sudah ditarik dari peredaran. Ada uang kertas, ada pula uang logam (koin). Sering terjadi percampuran antar keduanya.
Yang jelas, uang memberikan makna spesial bagi kedua mempelai. Misalnya jika menikah pada 2021, maka mahar yang diberikan Rp 2021. Uang Rp 2.000 masih mudah ditemukan, baik berupa uang kertas maupun koin. Namun untuk nilai Rp 21, biasanya pasangan yang akan menikah mencari di pedagang uang lama. Pecahan Rp 10 dan Rp 1 masih banyak ditemui di pasaran, termasuk di marketplace.
Tanggal istimewa
Dalam pernikahan Kaesang dan Erina, uang pun menjadi mahar. Kaesang memberikan mahar berupa tiga lembar uang kertas Rp 100.000 emisi 2022. Dalam unggahan vendor mahar seserahan di Instagram yang dikutip berbagai media, terlihat ketiga uang kertas tersebut memiliki nomor seri berupa huruf dan angka spesial. Tentu mempunyai makna khusus bagi kedua mempelai.
Ketiga lembar uang kertas, sebagaimana detik.com dan cnnindonesia.com, melambangkan posisi kedua mempelai sebagai anak ketiga di keluarga masing-masing.
Ketiga pecahan memiliki huruf dan angka berbeda-beda. Uang pertama bernomor seri KSE101222. Tentu bermakna Kaesang Erina 10-12-22, tanggal pernikahan Kaesang dan Erina.
Uang kedua bernomor ESG111296, yang merujuk pada Erina Gudono 11-12-96 yakni kelahiran Erina Gudono pada 11 Desember 1996.
Uang ketiga bernomor KSP251294, merujuk pada Kaesang Pangarep 25-12-94 atau 25 Desember 1994, kelahiran Kaesang.
Pandangan numismatis
Soal uang mahar ini ramai dibicarakan di grup numismatik. Ini karena mahar berupa uang emisi 2022 itu mengandung huruf S. Menurut pandangan beberapa numismatis, nomor seri yang mengandung huruf S akan dikeluarkan beberapa tahun mendatang, jadi bukan saat ini.
Hal lain yang diperbincangkan adalah bagaimana Bank Indonesia mengeluarkan tiga lembar uang kertas ini. Apakah mempelai harus memesan secara khusus dan berapa harganya. Kalau relatif murah, kemungkinan besar masyarakat akan memesan nomor seri khusus untuk mahar pernikahan mereka. Kita harapkan Bank Indonesia akan memperlakukan masyarakat secara merata, bukan hanya untuk anak pejabat.