Sejak 19 September 2022 lalu Museum Sejarah Jakarta di kawasan kota tua Jakarta menyelenggarakan pameran temporer bertema "Jejak Memori Moda Transportasi di Ibukota Jakarta MRT Jakarta". Direncanakan pameran akan berakhir pada 30 September 2022.
Menurut Kepala UP Museum Kesejarahan Jakarta Ibu Esti Utami, pameran ini merupakan salah satu program publik yang diselenggarakan dalam rangka mengulik lebih dalam sejarah atau jejak perkembangan moda transportasi publik berbasis rel.
Sementara menurut Kepala Dinas Kebudayan DKI Jakarta Bapak Iwan Henry Wardhana, pameran ini menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus) yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek.
Trem
Pameran menyajikan bagaimana trem menjadi titik awal moda transportasi berbasis rel. Memang yang muncul terlebih dulu kereta api, namun trem hanya beroperasi secara lokal di Batavia, sekarang Jakarta.
Sementara kereta api beroperasi di berbagai kota. Karena itulah dipilih trem. Apalagi dikaitkan dengan MRT yang juga menjadi transportasi urban Jakarta.
Diketahui trem pertama di Batavia adalah trem kuda. Namun karena mempunyai kendala, keberadaan trem kuda digantikan trem uap. Sebagai penarik gerbong, digunakan lokomotif uap berupa tabung uap isi ulang bertekanan tinggi.
Sekali isi, lokomotif mampu menarik rangkaian trem sampai sejauh 30 kilometer. Kendala trem uap adalah sering mogok kebaisan uap di tengah jalan, terutama di jalan yang menanjak.
Kalau trem kuda beroperasi selama sekitar 12 tahun, trem uap beroperasi mulai beroperasi pada 1881. Trem listrik sendiri mulai beroperasi pada 10 April 1899. Rute pertama yang dibuka adalah Harmoni -- Kebun Binatang Cikini.
Inilah trem listrik pertama di Benua Asia. Bahkan, menurut buku Moda Transportasi di Jakarta, di Belanda saja trem baru beroperasi tiga bulan kemudian. Kalau dipikir-pikir hebat juga Batavia ketika itu.