Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Semarak Tapak Tilas Proklamasi, Kepala Museum pun Bergoyang Maumere

Diperbarui: 17 Agustus 2022   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek Pak Judi Wahjudin/kiri ikut bergoyang Maumere (Dokpri)

Semarak Tapak Tilas di Museum Perumusan Naskah Proklamasi berlangsung sehari penuh, dari pagi hingga tengah malam. Pagi hari lomba memasak yang diikuti para bapak dari berbagai institusi di lingkungan Kemendikbudristek.

Kegiatan mulai meriah sekitar pukul 12.00. Saat itu dimulai registrasi peserta Tapak Tilas. Para peserta mendapat sejumlah kupon, antara lain berupa makan siang, snack, kuliner 1, dan kuliner 2.

Tempat registrasi berada di halaman depan. Begitu pula tempat untuk menukar kupon dengan makan siang. Pada halaman belakang, tersedia panggung untuk musik malam hari. Di sekeliling halaman belakang tersedia beberapa meja dan gerobak beberapa jenis kuliner.

Ibu Umi/kiri dan ibu Dewi/kanan asyik bergoyang Maumere (Dokpri)

Saya lihat ada gerobak laksa Bogor, es sumsum, dan es cincau. Lalu ada beberapa meja yang menyediakan gorengan, pecel, makanan ringan dari singkong, dan minuman kesehatan. Yang jelas berupa jajanan tradisional. Peserta yang ingin mencicipi makanan tersebut, dipersilakan menukar kupon yang diperoleh sebelumnya. Tentu tidak bisa mencicipi semua karena jumlah kupon hanya dua.

Sambil menikmati kuliner ringan, para peserta bisa menyaksikan aksi Komunitas Sketsa. Acara lain di halaman depan adalah musikalisasi puisi. Sosiodrama dengan menampilkan peristiwa proklamasi 1945 diikuti banyak pemain. Mereka mengenakan seragam dan membawa bendera merah putih.

Pertunjukan tari dibawakan oleh belasan penari, termasuk oleh anak-anak berusia SD. Ada dua tarian inti yang mereka persembahkan. Setelah itu tarian santai berupa Gemufamire atau Goyang Maumere. Sejumlah undangan ikut berpartisipasi, antara lain beberapa kepala museum.

Kepala Museum Perumusan Naskah Proklamasi Pak Harry Trisatya (Dokpri)

Kepala Museum Perumusan Naskah Proklamasi Pak Harry Trisatya didaulat maju ke lapangan. Begitu pun Ibu Sri Hartini, Plt. Kepala Museum Nasional. Sementara Ibu Dewi Murwaningrum (Kepala Museum Kepresidenan RI Balai Kirti) dan Ibu Titik Umi Kurniawati (Kepala Museum Sumpah Pemuda merangkap Plt. Kepala Museum Sumpah Pemuda) bergoyang dari tempat duduk mereka. Ikut maju ke lapangan Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek Pak Judi Wahjudin.

Pertunjukan tari diikuti marching band menjadi acara terakhir sore itu di Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Setelah itu para peserta berjalan bersama menuju Tugu Proklamasi yang berjarah sekitar tiga kilometer.***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline