Soal tiket masuk Candi Borobudur Rp750.000 ramai menjadi perbincangan masyarakat. Artikel-artikel tentang itu ditulis di media daring, bahkan diberitakan media elektronik. Menko Kemaritiman dan Investasi, Pak Luhut B. Pandjaitan, menjadi sasaran 'caci maki'.
Rupanya masyarakat salah menangkap informasi tersebut. Maka berbagai tulisan pun tentu keliru. Dari sejumlah tulisan, ada yang memperbandingkan dengan tiket masuk ke berbagai bangunan purbakala mancanegara yang dikatakan lebih murah.
Ternyata kemudian beberapa media meralat berita awal. Tiket masuk Candi Borobudur tetap seperti biasa. Yang Rp750.000 dan 100 Dollar adalah tiket untuk menaiki candi untuk wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. Memang eksklusif dan premium, namun itulah upaya untuk menjaga keselamatan Candi Borobudur.
Ekonomi vs Arkeologi
Masyarakat berbicara Candi Borobudur umumnya dari sudut ekonomi/pariwisata. Tiket masuk mahal/murah/gratis dan berapa penghasilan dari karcis masuk adalah sebagian contoh. Lalu berbicara kesempatan kerja dan peluang usaha, antara lain menjadi pemandu, petugas parkir, penjual cendera mata, dan usaha warung makan. Pembicaraan dari segi ekonomi atau pariwisata memang menyangkut uang atau devisa.
Candi Borobudur merupakan peninggalan arkeologi dari masa abad ke-9. Sebagai tinggalan arkeologi tentu saja perlu dilestarikan. Pelestarian dalam arkeologi menyangkut pengertian pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan.
Arkeologi sendiri memiliki tujuan akhir, yakni menampilkan obyek untuk umum. Kalau bendanya kecil, akan dipamerkan di dalam museum. Kalau besar, misalnya candi, akan dipamerkan di tempat aslinya.
Menampilkan obyek untuk umum bisa menjadi ranahnya pariwisata. Maklum, pariwisata memiliki pengetahuan 'menjual' obyek. Sebaliknya arkeologi hanya memiliki pengetahuan 'merawat' tinggalan masa lalu. Kerja sama kedua lembaga tentu amat diperlukan.
Selama ini terjalin lewat adanya institusi milik pariwisata yaitu PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Baka. Arkeologi sendiri memiliki Balai Konservasi Borobudur.