Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Lokakarya Pembuatan Wayang di Museum, oleh Publik untuk Publik

Diperbarui: 2 Juni 2022   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para peserta Lokakarya Pembuatan Wayang Kertas di Museum Kebangkitan Nasional (Sumber: Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia/KPBMI)

Sepanjang Mei lalu, Museum Kebangkitan Nasional di Jalan A. Rahman Saleh 26, Jakarta Pusat, menyelenggarakan Bulan Kebangkitan Nasional. Acara itu dikaitkan dengan Hari Kebangkitan Nasional setiap 20 Mei. Berbagai acara diselenggarakan di sana, yang tentu saja oleh publik untuk publik. Museum Kebangkitan Nasional hanya bertindak sebagai fasilitator.

Sejak pandemi lalu 2020 lalu sebenarnya Museum Kebangkitan Nasional banyak menyelenggarakan kegiatan oleh publik, antara lain Lokakarya Kepemanduan Museum dan Lokakarya Kepenulisan dengan menggandeng Ikatan Pemandu Museum Indonesia (IPMI) dan Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI).

Para peserta terbaik mendapat bingkisan dari Museum Kebangkitan Nasional (Sumber: Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia/KPBMI)

Salah satu pengisi acara dalam Bulan Kebangkitan Nasional Mei lalu adalah KPBMI. Generasi muda pencinta sejarah dan budaya ini menyelenggarakan Lokakarya Pembuatan Wayang Kertas pada Minggu, 29 Mei 2022.

Bayangkan betapa enaknya mengikuti kegiatan bersama komunitas dan museum. Peserta tidak dipungut biaya. Bahkan mendapatkan sertifikat dan makan siang. Bukan hanya itu, perlengkapan untuk lokakarya disediakan oleh panitia. Para peserta yang sudah dikonfirmasi oleh panitia, cukup membayar karcis masuk museum.

Para peserta memamerkan karya mereka (Sumber: Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia/KPBMI)

Antusias

Para peserta lokakarya terdiri atas pelajar, mahasiswa, pramuka, dan umum. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan. Tim KPBMI hanya memberikan pendampingan dan edukasi mengenai wayang. Memang sangat penting melestarikan budaya wayang. Apalagi wayang telah ditetapkan sebagai cagar budaya takbenda oleh UNESCO.

Meskipun para peserta duduk di lantai, tak mengurangi semangat untuk menyelesaikan tugas. Ada yang cepat, ada pula yang lambat. Itulah keterampilan.

Di akhir acara, diumumkan para peserta dengan karya terbaik. Mereka mendapatkan bingkisan dari Museum Kebangkitan Nasional. Semoga kita masih bertemu pada kegiatan mendatang.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline