Setelah semalam mengalahkan Tiongkok 3-0, hari ini tim Indonesia akan menghadapi Jepang dalam semifinal Piala Thomas 2022. Jepang bukanlah tim yang mudah dikalahkan, meskipun dalam fase grup Jepang takluk kepada Malaysia. Indonesia sendiri selalu menang dalam fase grup.
Tercatat Indonesia dan Jepang sudah bertemu enam kali di ajang Piala Thomas. Indonesia masih unggul dengan mengemas lima kemenangan dan sekali kekalahan.
Kemenangan pertama Indonesia terjadi pada 1979 di babak semifinal dengan skor 9-0. Dalam sistem lama, Piala Thomas berlangsung selama dua hari dengan mempertandingkan 5 tunggal dan 4 ganda. Meskipun kedudukan sudah 5-0 atau 6-1, pertandingan tetap diteruskan sampai selesai.
Setiap bertemu di ajang Piala Thomas, baik di penyisihan grup maupun babak knockout, berikutnya Indonesia selalu mengalahkan Jepang. Pada 1984 menang 4-1 dan pada 1990 menang 5-0 di penyisihan grup. Selanjutnya pada 2006 menang 3-1 di perempat final dan pada 2010 juga menang 3-1 di semifinal.
Kekalahan menyakitkan 2-3 terjadi pada 2012 di perempat final. Ketika itu Indonesia masih diperkuat Taufik Hidayat. Tanpa disangka ia kalah dari pemain muda Kenichi Tago. Bola itu bundar, memang sesuai dengan pepatah.
Hasil lengkap Indonesia -- Jepang pada 2012 adalah sebagai berikut:
- Simon Santoso - Sho Sasaki: 22-20 dan 21-14
- Markis Kido/Hendra Setiawan - Noriyasu Hirata/Hirokatsu Hashimoto: 16-21 dan 18-21
- Taufik Hidayat - Kenichi Tago: 12-21 dan 17-21
- Mohammad Ahsan/Alvent Yulianto Chandra - Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa: 21-17 dan 21-13.
- Dionysius Hayom Rumbaka - Takuma Ueda: 14-21 dan 19-21
14 Kali dan 1 Kali
Sepanjang keikutsertaan dalam Piala Thomas, Indonesia pernah merebut piala ini sebanyak 14 kali. Jepang sendiri baru merasakan Piala Thomas pada 2014. Dalam babak final Jepang mengalahkan Malaysia 3-2.
Pada 2010-an memang tim putra Jepang mulai berbicara di dunia bulutangkis, terutama dengan kehadiran Kento Momota. Pemain kidal ini sering menjadi juara dalam pertandingan individu internasional. Ganda putra pun cukup berbahaya. Selain Yuta Watanabe/Hiroyuki Endo, ada Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.