Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Baru Satu Tunggal Putri dan Dua Ganda Putri Indonesia Juara All England

Diperbarui: 15 Maret 2022   12:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minarni/Retno Kustijah (kiri/kompasdata.id), Verawati/Imelda (tengah/mediaindonesia.com), dan Susi Susanti (kanan/kompas.com) pernah Juara All England

Beberapa hari mendatang akan berlangsung kejuaraan bulutangkis perorangan tertua dan bergengsi di dunia. Nama All England pasti sudah akrab di telinga pecinta bulutangkis dunia. Kejuaraan All England berlangsung dari 16 Maret 2022 hingga 20 Maret 2022. Seperti biasa, ada lima nomor dipertandingkan pada kejuaran itu, yakni tunggal putra, tunggal putri), ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Kejuaraan All England mulai dipertandingkan pada 1899. Ketika itu peserta masih terbatas untuk wilayah Inggris Raya. Selanjutnya, sedikit demi sedikit mulai menyebar ke Eropa lalu ke seluruh dunia. Tidak heran kemudian disebut kejuaraan dunia tidak resmi.

Ada perasaan bangga bila pernah merasakan juara All England. Dulu pemain selalu menggunakan kaos putih dan tidak ada hadiah uang. Baru kemudian pemain boleh menggunakan kaos berwarna, tentu tergantung sponsor. Setiap juara pun memperoleh hadiah uang.

Tan Joe Hok (kiri/badminton talk via voi.id), Rudi Hartono (tengah/kompas.com), dan Liem Swie King (kanan/tangkapan layar YouTube)

48 kali juara

Sepanjang sejarah penyelenggaraan All England, banyak negara telah merasakan juara. Menurut Wikipedia dan kompas.com, gelar terbanyak diperoleh Inggris (189), disusul Denmark (88), Tiongkok (85), dan Indonesia (48).

Indonesia mulai merasakan juara All England pada 1959 lewat tunggal putra Tan Joe Hok (Hendra Kartanegara). Hingga 2022, dari 48 gelar All England, raihan terbanyak diperoleh oleh ganda putra, yakni 21 gelar juara lewat 11 pasangan. Menyusul tunggal putra dengan 15 gelar. Hebatnya Rudi Hartono meraih 8 gelar, 7 di antaranya berturut-turut. Inilah prestasi fenomenal atlet Indonesia.

Ganda campuran pernah merasakan 6 kali juara. Yang paling sedikit adalah tunggal putri (4 kali juara) dan ganda putri (2 kali juara). Uniknya, prestasi hebat tunggal putri tercatat atas nama Susi Susanti (1990, 1991, 1993, dan 1994). Sementara ganda putri tercatat atas nama pasangan Minarni/Retno Kustijah (1968) dan Verawati Wiharjo/Imelda Wiguna (1979).

Seperti biasanya Indonesia mengharapkan juara dari sektor putra, terutama ganda putra. Apalagi tahun lalu kita merebut kembali Piala Thomas setelah puasa gelar selama 19 tahun.

Selama bertahun-tahun ganda putra Indonesia memang paling disegani lawan. Dalam perebutan Piala Thomas yang terdiri atas 3 tunggal putra dan 2 ganda putra, Indonesia dipastikan merebut 2 poin dari ganda putra. Dengan demikian tinggal ‘mencuri’ 1 poin dari tunggal putra.

Kita kembali ke All England dan kita lihat prestasi Tiongkok. Sepanjang ikut All England, Tiongkok merebut 85 gelar juara. Gelar juara pertama diraih pada 1982. Kalau dirata-ratakan setiap tahun Tiongkok meraih 2 gelar juara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline