Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Ada Mata Uang Indonesia Berharga 590 Juta Rupiah

Diperbarui: 16 November 2021   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mata uang wayang 50 gulden laku Rp590 juta dalam pelelangan di Stack's & Bowers (Sumber: stacksbowers.com melalui FB Club Oeang Revoloesi)

Mata uang Nusantara (Indonesia) sering menjadi perhatian publik. Terutama ketika masyarakat awam menganggap setiap "uang kuno" pasti berharga mahal. Lihat saja berita-berita pada media-media daring dan kanal berbagi film. 

Koin 1000 bergambar sawit berharga jutaan atau jangan buang koin kerokan bisa laku mahal, demikian judul-judul berita sensasional. Mereka rupanya cuma mengejar rating (monetisasi, pageview, atau subcriber). Soalnya, makin banyak diklik, makin banyak ybs dapat penghasilan.  

Mereka tidak melihat dampaknya pada masyarakat dengan 'konten negatif' atau 'pembohongan publik' seperti itu. Karena percaya dan dianggap "pasti berharga mahal", ramai-ramailah masyarakat memposting "uang kuno" yang mereka miliki di marketplace atau di media sosial. Dijual "uang kuno" warisan kakek hanya 5 juta atau "uang kuno" bernilai sejarah, harting angkut.

Padahal "uang kuno" yang mereka tawarkan dalam kondisi 'amburadul'. Atau di mata kolektor (numismatis) tidak layak jual. Lagi pula uang-uang itu masih berumur muda, seperti dikeluarkan pada 1990-an. Adakah yang membeli? Tentu tidak karena dijual atau ditawarkan bukan berarti 'terjual'.

Mata uang wayang 50 gulden laku Rp590 juta dalam pelelangan di Stack's & Bowers (Sumber: stacksbowers.com melalui FB Club Oeang Revoloesi)

Grade atau tingkat kondisi

Di mata kolektor uang, grade atau tingkat kondisi amat menentukan harga sebuah koleksi. Koleksi terbaik berada dalam grade Uncirculated (Unc), lalu di bawahnya ada Extra Fine (EF), Very Fine (VF), dan Fine (F).  Atau kalau diindonesiakan Sangat Bagus, Bagus, Cukup Bagus, dan Kurang Bagus. Di bawah F ada lagi, tapi cukup empat dululah yang harus dikenali para pemula.

Nah, para kolektor kelas kakap ke atas biasanya melakukan sertifikasi koleksi. Lembaga sertifikasi uang, baik PMG (untuk uang kertas) maupun NGC (untuk uang logam/koin) berada di mancanegara. Maklum kemampuan finansial mereka sudah tinggi. Di Indonesia sendiri ada agennya. Tapi untuk melakukan sertifikasi ada biaya yang cukup mahal, dulu sekitar Rp350.000 untuk setiap koleksi. Karena harus dikirim ke mancanegara, butuh waktu sekitar 2 bulan untuk mendapatkan hasil.

Sertifikasi PMG menggunakan skala Sheldon, yakni angka 1 sampai 70. Makin tinggi nilai, makin bagus koleksi. Tentu ini akan berpengaruh untuk harga jual. Silakan lihat tulisan saya berikut [jangan-samakan-harga-koleksi-yang-jelek-dengan-harga-koleksi-dengan-sertifikasi-pmg].

Uang kertas Coen terjual Rp44 juta. No. 1 nama laman, no 2 terjual, dan no 3 grade 58 (Sumber: tangkapan layar currentcurrencyauctions)

Adanya PMG sangat menguntungkan penjual atau pembeli, terutama dalam penjualan daring atau lelang daring. Dengan melihat angka atau nilai, calon pembeli sudah paham akan kondisi tersebut. Dengan demikian bisa melakukan pembelian langsung atau sedikit negosiasi dengan penjual. Bahkan bisa melakukan bid dalam lelang internasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline