Berbagai bentuk permainan zaman dulu, sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan masyarakat. Apalagi sejak lama berkembang permainan digital atau game online. Permainan yang mulai ditinggalkan antara lain ludo dan ular tangga.
Kedua permainan yang disukai anak-anak hingga dewasa sebagai pengisi waktu senggang itu menggunakan alat utama berupa dadu. Dadu berupa kotak kecil berbentuk kubus yang berisi angka 1 sampai 6 sebagai pedoman melangkah pada permainan ludo dan ular tangga.
Selain untuk permainan, dadu sering digunakan dalam perjudian. Biasanya beberapa dadu dikocok atau diaduk dalam sebuah tempat datar lalu ditutup mangkok. Angka-angka yang berada di atas lalu dijumlah. Jumlah inilah yang harus ditebak para penjudi.
Ribuan tahun
Ternyata dadu dikenal sejak lama. Menurut buku Misteri Masa Depan Anda (1993), dadu telah ada setidaknya pada 2000 Sebelum Masehi. Jadi usianya sudah ribuan tahun. Awalnya dadu digunakan untuk meramal, disebut astragalomancy. Dadu itu terbuat dari tulang lutut domba. Ramalan dadu digunakan pada masa Yunani kuno dan Roma kuno.
Astragalomancy menggunakan satu hingga tiga dadu. Dalam ramalan ini, dadu akan menjawab pertanyaan khusus, seperti bagian-bagian tertentu hidup Anda. Silakan buat lingkaran menjadi 12 bagian, dari A sampai L.
Sebelumnya Anda melemparkan satu dadu pada lingkaran kosong. Lihat angka yang atas. Inilah maknanya:
- Satu: biasanya menguntungkan, tetapi jangan lupakan hasil keseluruhan ramalan.
- Dua: keberhasilan Anda tergantung pada teman-teman Anda.
- Tiga: keberhasilan sempurna.
- Empat: kekecewaan dan kesulitan.
- Lima: indikasi baik.
- Enam: ketidakpastian.
Selanjutnya lemparkan dadu pada lingkaran berhuruf. Lihat jatuhnya di mana, lalu lihat bagan berikut:
- Tahun depan.
- Masalah keuangan.
- Perjalanan.
- Masalah rumah tangga.
- Masa kini.
- Kesehatan.
- Cinta dan perkawinan.
- Masalah hukum.
- Keadaan pikiran Anda saat ini.
- Pekerjaan dan karier.
- Teman-teman.
- Musuh.
Begitulah ramalan melalui dadu. Anggap saja sebagai iseng-iseng.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H