Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Frenologi, Ilmu Batok Kepala untuk Melihat Kepribadian

Diperbarui: 1 Maret 2021   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Frenologi dengan 42 organ (Sumber: Buku Misteri Masa Depan Anda, 1993)

Ada satu buku yang menarik perhatian saya ketika sedang beberes buku. Buku itu berjudul Phrenologie, kalau mau dilengkapi "Pengataoean tentang tampang moeka". Buku itu terjemahan dari karya Prof. A.L. Vaught.

Buku itu salah satu dari sekian banyak warisan kakek saya. Entah buku itu diterbitkan tahun berapa. Hanya ada tulisan N.V. Drukkerij "De Pertoendjangan", v/h Tjiong Koen Bie, Weltevreden -- Batavia pada sampul dalam. Kemungkinan terbitan 1940-an mengingat masih menggunakan bahasa Melayu Lama.

Saya cek [di sini], penerbit buku itu berdiri pada 1923. Yah boleh jadi kakek saya membeli buku itu pada 1940-an. Selama ini koleksi kakek berasal dari 1930-1950.

Buku lama Phrenologi (Dokpri)

Dokter Joseph Gall

Frenologi berasal dari Bahasa Yunani phrn, "pikiran" dan logos, "pengetahuan". Jadi ilmu semu yang berupaya mempelajari hubungan antara karakter seseorang dengan tengkorak manusia.

Pelopor frenologi adalah Franz Joseph Gall, seorang dokter umum dari Austria. Pada 1796 ia mengumumkan teori frenologi bahwa berpikir dapat mempengaruhi bentuk otak. Pada giliran lain akan mempengaruhi pembentukan tengkorak kepala. Akibat dari itu akan terbentuk ketidakteraturan pada permukaan kepala.

Gall kemudian beranggapan karakter dapat dievaluasi dengan mengamati ketidakteraturan itu. Orang awam sering kali menyebut ketidakteraturan itu dengan benjolam. Sebaliknya ahli frenologi menyebutnya 'pancaindera' atau 'organ'.

Frenologi semakin berkembang pada pertengahan abad ke-19. Penerus Gall berhasil mengklasifikasi 42 organ berbeda yang masing-masing berkaitan dengan salah satu segi tertentu kepribadian.

Kepribadian berdasarkan organ kepala (Sumber: Buku Misteri Masa Depan Anda, 1993)

Sifat manusia

Menurut para ahli frenologi dari bentuk kepala bisa diketahui sifat manusia seperti idiot, penjahat, penyair, bermoral, kehati-hatian, dsb. Dulu frenologi pernah membantu perekrutan karyawan sampai menangani pelaku kriminal.

Sekadar gambaran, untuk membaca kepala kita harus memperhatikan bentuk keseluruhan kepala.

  • Kepala bulat dianggap mengindikasikan sifat dasar yang kuat, percaya diri, berani, kadang resah.
  • Kepala segiempat dianggap mengungkapkan sifat dasar yang teguh, dapat diandalkan, berpikiran mendalam, dan mempunyai tujuan.
  • Kepala yang lebar dianggap mensyaratkan karakter yang energik dan ramah.
  • Kepala yang lebih sempit mengisyaratakan sifat dasar yang lebih menarik diri, melihat ke dalam diri.
  • Kepala berbentuk telur adalah milik cendekiawan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline