Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Palmistri, Astrologi, dan Numismatik "Dewa Penolong" Hidup Saya di Kala Pandemi

Diperbarui: 5 Januari 2021   04:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya ilustrasi | Gambar oleh DarkmoonArt_de dari Pixabay

Sekitar 2010 saya membuat blog pribadi dengan nama palmistri-indonesia.blogspot.com. Blog itu saya isi dengan tulisan-tulisan saya di media cetak, antara lain tentang palmistri, astrologi, frenologi, grafologi, dan fisiognomi.

Boleh dibilang blog itu tentang melihat karakter, membaca peruntungan, menganalisis wajah, dan mengetahui nasib. Tentang ramalan, begitulah kalau mau disingkat.

Saya pilih nama palmistri karena singkat dan lebih dikenal masyarakat. Tadinya mau saya beri nama astrologi, bahkan palmistri-astrologi. Namun karena masih bingung mengganti nama, jadilah palmistri-indonesia itu.

Selain tulisan sendiri, saya perkaya lagi dengan tulisan-tulisan terkait dari media cetak dan media daring. Saya pikir buat hiburan masyarakat, sekaligus mencari penghasilan. Waktu itu sedang ramai sistem pay per click, artinya setiap kali masyarakat mengklik Google Adsense kita, maka kita akan memperoleh penghasilan.

Kalau tidak salah setiap klik menghasilkan 10 sen dollar. Saya sudah memperoleh 4 dollar, namun belum bisa ditransfer karena syarat transfer minimal 100 dollar. Sayang kemudian saya lupa password blogspot itu dan lupa password Google Adsense.

Blog pribadi saya tentang palmistri, astrologi, dll (Dokpri)

Informasi dari handresearch tentang saya (Foto: tangkapan layar google)

Palm reading

Sekitar 2015 saya mendapat beberapa email atau pos-elektronik, bahkan sampai sekarang. Umumnya ingin belajar palmistri atau palm reading. Ada juga yang ingin konsultasi. Pengirim email sebagian besar warga negara asing.

Saya sempat merasa aneh tentang email-email tersebut. Baru kemudian saya merasa terkejut karena nama saya dimasukkan ke dalam website handresearch.com. Saya dianggap pakar palmistri rupanya, padahal saya hanya iseng-iseng. Saya telusuri lagi, ada empat orang Indonesia yang dimasukkan sebagai pakar palmistri. Selebihnya adalah pakar-pakar dari berbagai negara.

Karena itulah kemudian saya belajar otodikdak. Saya cari buku-buku palmistri, astrologi, ba zi, zi wei doushu, membaca wajah, grafologi, tarot, numerologi, dan sebagainya. Sebelumnya saya hanya punya beberapa buku.

Buku-buku tentang palmistri dan astrologi serta sejumlah koleksi uang untuk menyambung hidup (Dokpri)

Konsultasi tertulis

Akibat bertubi-tubi masuk ke email djulianto.susantio@yahoo.co.id dan sidjulianto@gmail.com, maka saya coba membuat konsultasi tertulis. Sayang karena foto telapak tangan mereka kurang jelas, saya tawarkan analisis data kelahiran saja dengan palmistri sebagai tambahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline