Meskipun pada uang kertas Seri Pekerja Tangan I tertulis angka 1958, namun sesungguhnya tanggal penerbitan uang ini berbeda-beda. Nominal Rp 100, misalnya, diterbitkan pada 8 September 1959 dan ditarik dari peredaran pada 13 Juni 1966. Nominal Rp 50 justru diterbitkan beberapa tahun kemudian, yakni pada 26 April 1962 dan ditarik pada 16 Juni 1965.
Pada tulisan ini saya hanya menceritakan uang nominal Rp 100. Uang emisi 1958 berwarna merah coklat, ditandatangani oleh Loekman Hakim dan TRB Sabaroedin. Pada bagian muka bergambar penyadap karet dan pada bagian belakang rumah daerah Kalimantan. Tanda air berupa kepala banteng. Ukuran uang 150 mm x 75 mm. Dari bagian bawah terlihat uang kertas ini dilukis oleh Jurnalis Del. Del singkatan dari delinavit atau pelukis uang.
Pekerja Tangan III
Pada 1964 uang nominal Rp 100 diterbitkan kembali dalam Seri Pekerja Tangan III. Semuanya masih tetap sama, kecuali warna dan penanda tangan. Uang nominal Rp 100 1964 memiliki dua emisi, yakni emisi merah coklat, namun lebih muda daripada emisi 1958 dan emisi biru. Pada emisi biru terdapat cap Garuda. Kali ini penanda tangan uang adalah Jusuf Muda Dalam dan Hertatijanto. Pencetaknya tetap PN/PT Pertjetakan Kebajoran.
Uang 1964 diterbitkan pada 19 November 1965. Sayang uang ini tidak beredar lama karena segera ditarik dari peredaran pada 13 Juni 1966. Mungkin karena terjadi goncangan politik pada masa Orde Lama. Sebelumnya memang terjadi redenominasi, sebagaimana bisa dibaca [di sini]. Sedikit demi sedikit uang kertas tinggalan Orde Lama mulai digantikan cetakan Orde Baru.
Pada masa pergantian kekuasaan ke Orde Baru, Jusuf Muda Dalam kena kasus korupsi. Akibatnya ia dihukum pidana. Adanya berbagai narasi dan variasi tentu saja menguntungkan dunia numismatik. Dunia numismatik Indonesia sebenarnya kaya, baik dari koleksi maupun cerita. Semoga semuanya terdokumentasikan, terutama di dalam museum.***
Sumber:
- Museum Bank Indonesia, Lintasan Masa Numismatika Nusantara: Koleksi Museum Bank Indonesia, 2015.
- Sugiana Handjaja, dkk, Katalog Uang Kertas Indonesia 1782-1996.
- Uno, Oeang Noesantara, 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H