Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Uang Fantasi Bergambar Sukarno Ternyata Disablon di Atas Kertas Kalkir

Diperbarui: 14 Juni 2021   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Uang kertas bergambar Sukarno, resmi dikeluarkan Bank Indonesia pada 1960 (Dokpri)

Heran, masih banyak saja yang percaya uang kertas bergambar Presiden Sukarno 'emisi' 1964 itu asli. Dikatakan uang itu bisa menggulung atau melengkung di atas tangan. Juga bila diletakkan di atas gelas yang diisi es.

Dulu, pada 1990-an yang populer uang kertas nominal Rp 1.000. Namun belakangan ada yang membuat 'emisi' Rp 100, Rp 500, sampai emisi Rp 10.000.

Uang sakti warisan kakek buyut. Bisa menggulung di atas es. Ada yang minta mahar Rp 200.000. Ada juga yang minta Rp 2 juta. Begitulah kata masyarakat awam sebagaimana bisa dilihat di toko online atau media sosial macam Facebook.

Baca juga : Ditukarkan dengan Rempah-rempah, Uang Kuno Beredar di Nusantara

Sebaliknya, uang sejenis juga ditawarkan oleh pedagang numismatik. Dijual uang suvenir Rp 9.000. Ada juga yang Rp 10.000 hingga Rp 20.000.

Berbagai jenis uang fantasi Sukarno (Foto: Grup Jual Beli Uang Kuno di FB)

Tujuh penari

Yang disebut uang kertas Sukarno itu memiliki berbagai macam nominal, warna, dan gambar. Gambar yang cukup dikenal berujud tujuh penari. 

Namun bebeberapa tahun terakhir ini banyak gambar hasil kreasi seniman-seniman masa kini.  Bahkan dihiasi tulisan Arab dan 'water mark' yang akan 'menyala' bila disinari dalam gelap.

Sepengetahuan saya uang kertas Sukarno pertama kali muncul pada awal 1990. Beberapa orang menawarkan ke saya seharga jutaan. Tak lama kemudian uang kertas Sukarno menjadi 'booming'. Dipadu dengan cerita-cerita mistik jadilah 'popularitas' uang Sukarno meninggi.

Baca juga : Banyak Tulisan dan Tayangan tentang "Uang Kuno" hanya demi Mengejar "Pageview" atau "Monetisasi"

Awal 1990 saya sempat berdiskusi dengan beberapa kolektor uang atau numismatis. Kebetulan beberapa kali saya mengikuti kegiatan Perhimpunan Penggemar Koleksi Mata Uang (PPKMU). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline