Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Presiden Soeharto: Mendengar Cerita Habibie 1 Jam Itu Sama dengan Membaca 1 Buku

Diperbarui: 20 September 2019   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku mencerdaskan bangsa (Dokpri)

Ingat Presiden Soeharto pastilah ingat Reformasi 1998. Pada tahun itulah Presiden Soeharto lengser setelah berkuasa selama 32 tahun. Selama perjalanan waktu itu tentu ada hal-hal positif yang dilakukan Pak Harto, begitulah panggilan akrabnya.

Pak Harto dipandang mampu mencerdaskan bangsa dengan buku. Beliau peduli buku sebagaimana pidatonya pada Kongres IKAPI 1974. Pada masa pemerintahannya, Indonesia berhasil meluncurkan satelit Palapa.

Ada sekitar 50 foto terpajang tentang Pak Harto. Ada foto Pak Harto menjadi ketua Gerakan Nonblok. Ada lagi foto Pak Harto ketika melihat maket pembangunan monumen untuk sang proklamator.

Selain foto ada juga buku-buku tentang Pak Harto, medali tentang Pak Harto, dan prangko semasa Pak Harto. Begitulah yang dipamerkan di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Bogor. Pembukaan pameran dilakukan pada Kamis, 19 September 2019 oleh Plt. Kelapa Museum Kepresidenan RI Balai Kirti Pak Judi Wahjudin. Pameran berlangsung hingga Minggu, 22 September 2019.

Pak Gunawan sedang memandu para undangan (Dokpri)

Diskusi buku
Pameran mengambil tajuk "50 Inisiatif Pak Harto untuk Indonesia dan Dunia",identik dengan buku serupa karya Pak Mahpudi yang didiskusikan hari itu juga. 

Beberapa inisiatif Pak Harto itu antara lain mensahkan UU Tindak Pidana Korupsi, mengaktifkan kembali Indonesia di PBB, menggerakkan masyarakat menabung, menggerakkan PKK, menyelamatkan Candi Borobudur, dan mensahkan UU Perkawinan. Para undangan menikmati pameran sambil dipandu Pak Gunawan W.W, dari Museum Purna Bhakti Pertiwi.

Buku karya Pak Mahpudi kemudian didiskusikan. Bu Amurwani, Kepala Museum Kepresidenan sebelum ini, bertindak sebagai moderator. Menurut Pak Mahpudi, selama masa pemerintahan Pak Harto banyak inisiatif beliau untuk memajukan peradaban. Apalagi cita-cita beliau mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Semuanya tentu harus dicapai bertahap atau berkelanjutan.

Ternyata, kalau Pak Jokowi terkenal dengan blusukan, Pak Harto sering melakukan perjalanan incognito atau diam-diam. "Sering melakukan incognito tanpa publikasi, bahkan selama seminggu sampai Banyuwangi. Beliau menginap di rumah penduduk dan menemui masyarakat lalu beliau serap untuk mengambil keputusan," kata Pak Mahpudi.

Pak Mahpudi juga berbicara Supersemar melalui cuplikan pidato Presiden Soekarno milik Arsip Nasional RI. Antara lain dikatakan Jenderal Soeharto telah mengerjakan perintah Supersemar dan saya mengucapkan terima kasih.

Para pelajar sedang mengamati salah satu panel (Dokpri)

Adil makmur
Mantan menteri Soebijakto Tjakrawerdaya mengatakan Pak Harto membangun masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila. Pembangunan Pancasila meliputi multiaspek, seperti ekonomi, politik, sosial, dan budaya. 

"Sekarang antarbangsa sendiri saling mengejek sebagaimana tayangan sebuah stasiun TV swasta," kata Pak Soebijakto.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline