Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Asian Games, Etos Bangsa, dan Prestasi Dunia

Diperbarui: 19 Agustus 2018   01:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peninjauan ruang pameran oleh Bapak Hilmar Farid (Dokumentasi pribadi)

Sejak diselenggarakan pesta olahraga Asia mulai 1951, Indonesia baru pernah dua kali menjadi tuan rumah. Pertama, pada Asian Games ke-4, 1962. Kedua, pada Asian Games ke-18, 2018. Jadi ada rentang waktu 56 tahun. Asian Games ke-18 berlangsung pada 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018 di Jakarta dan Palembang. Namun sebenarnya beberapa pertandingan juga berlangsung di Jawa Barat, seperti Bekasi, Cibinong, dan Subang.

Dalam rangka pendukungan Asian Games itu, berbagai institusi turut terlibat sejak beberapa bulan lalu. Beberapa museum, terutama di Jakarta dan Palembang, sejak awal Agustus sudah menyelenggarakan pameran.

Hari ini, 18 Agustus 2018, bersamaan dengan pembukaan Asian Games ke-18, Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyelenggarakan Pameran Sejarah Asian Games di Museum Nasional. Pameran akan berlangsung hingga 28 Agustus 2018.

Pameran serupa juga diselenggarakan di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemdikbud, pada 17-25 Agustus 2018. Tema pameran adalah 'Olahraga dan Pembangunan Etos Bangsa, Energi yang Tak Pernah Padam'.

Foto-foto tentang Asian Games 1962 (Dokumentasi pribadi)

Motivasi

Menurut Direktur Sejarah, Ibu Triana Wulandari, pameran ini terlaksana berkat kerja sama dengan Arsip Nasional RI, Perpustakaan Nasional RI, Museum Nasional, dan PT Lokananta.

Pameran menyajikan tentang sejarah Asian Games 1962 berupa foto, majalah, dan surat kabar sezaman. Ada juga prangko dan benda memorabilia berupa cendera mata Asian Games 1962.

Pembukaan pameran dilakukan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Bapak Hilmar Farid. Dalam ruang pameran, pengunjung bisa melihat 51 medali yang diraih atlet Indonesia. Medali itu ditata dalam bingkai kaca. Di dekatnya terlihat foto Presiden Sukarno sedang merancang maket stadion utama Senayan.

Prangko Asian Games 1962 (Dokumentasi pribadi)

Berita-berita koran terkait peraih medali, turut mengisi materi pameran. Mayoritas tentang Moh. Sarengat peraih medali emas lari 100 meter putra.

Maklum, ketika itu atletik belum diandalkan meraih medali. Fokus masih kepada cabang olahraga favorit bulutangkis.

Begitu juga upacara pembukaan dan penutupan, dilengkapi foto dari sejumlah cabang olahraga. Berbagai foto dari 'Suara Media' ini cukup menunjukkan bahwa 'Energi Asia' sudah ada pada waktu itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline