Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Keris Nyai Brojol di Museum Kebangkitan Nasional Ini Dipercaya Dapat Perlancar Kelahiran

Diperbarui: 4 September 2017   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keris Nyai Brojol di Museum Kebangkitan Nasional (Dokpri)

Kalau ingin mengetahui sejarah kedokteran atau sejarah pengobatan, salah satu tempat yang pantas dikunjungi adalah Museum Kebangkitan Nasional. Museum ini terletak di Jalan Abdul Rahman Saleh No. 26, Jakarta Pusat. Tidak jauh dari RSPAD Gatot Subroto. Berbagai peralatan pengobatan tradisional dan modern pada zaman itu, bisa dilihat di museum ini.

Begitu juga alat bantu pengobatan atau yang dipercaya masyarakat bisa mengobati orang sakit. Kepercayaan akan tuah sebuah benda memang tidak lepas dari masyarakat di Nusantara sejak lama.

Pada salah satu ruangan, dari pintu masuk ke arah kanan, pengunjung akan menjumpai beberapa jenis batu, kayu, dan keris. Batu digunakan untuk menggerus obat-obatan. Benda kayu dalam bentuk wadah digunakan untuk menyimpan obat-obatan. Lalu keris?

Ada dua keris yang menarik perhatian saya yaitu keris Nyai Brojol dan keris Kiamong. Menurut label keris Nyai Brojol dipercaya dapat mempermudah ibu yang melahirkan. Sementara keris Kiamong dipercaya dapat menolak gangguan roh halus.

Naskah Usada
Negara kita kaya akan tumbuhan. Mungkin bahan-bahan itu digunakan sebagai obat. Di Candi Borobudur terdapat berbagai ukiran tumbuhan, mungkin berbagai jenis tanaman obat endemik yang dipakai masyarakat sekitar candi saat itu. Candi Borobudur diperkirakan berasal dari abad ke-9.

Pada masa kemudian, masalah obat dan pengobatan ditulis pada rontal atau lontar. Di Jawa dan Bali terdapat berbagai jenis naskah usadha (usada). Begitu pula di Sulawesi Selatan. Ada lagi Serat Centhini di Jawa menginformasikan jenis jamu untuk mengobati penyakit dan menjaga kesehatan. Pengetahuan mengenai formulasi obat dari bahan alami juga dibukukan oleh Keraton Surakarta pada 1858.

Magis
Meskipun sudah ada ramuan herbal, ternyata masyarakat masih percaya kekuatan magis. Kepercayaan kepada tuah keris membuktikan hal itu. Saya searching di internet ternyata tidak menemukan "Keris Nyai Brojol". Yang ada "Keris Kyai Brojol". Apakah keris Nyai Brojol dipercaya kalangan perempuan dan keris Kyai Brojol dipercaya kaum lelaki, saya belum jelas. Yang pasti, keris Brojol dihubungkan dengan tuah memperlancar kelahiran jabang bayi. Kemungkinan keris Nyai Brojol dipegang oleh dukun bayi karena dipercaya mampu membantu proses kelahiran.

Keris Kiamong di Museum Kebangkitan Nasional (Dokpri)

Soal keris Kiamong saya sulit memperoleh data. Kalau menurut label koleksi, "Dipercaya dapat menolak gangguan roh halus". Kemungkinan lain, kata among mengacu kepada mengasuh dan memelihara. Tentunya diharapkan para orang tua mampu mengasuh atau memelihara Sang Bayi.

Label pada koleksi museum bukanlah harga mati. Silakan hubungi pihak museum kalau ada informasi tambahan. Hal ini tentu akan menguntungkan masyarakat lain yang ingin tahu tentang keris.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline