[caption caption="Sumber : npd.data.kemdikbud.go.id"][/caption]
“Guru pada abad 21 bukan hanya sekadar pengajar, tetapi juga sebagai guru pembelajar” - Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Proses belajar-mengajar saat ini adalah bagaimana menyiapkan anak-anak abad 21. Namun, tantangan yang dihadapi adalah gurunya abad 20, yang bersekolah pada abad 19. Karena itu, guru harus mau menjadi pembelajar seumur hidup.
Uji Kompetensi Guru (UKG)
Hasil UKG sebagai cermin untuk mengetahui kompetensi guru dan menjadi bagian dari roadmap pengembangan kompetensi guru secara terus menerus. Menurut Neraca Pendidikan Daerah (http://npd.data.kemdikbud.go.id/), pencapaian hasil rerata UKG tahun 2015 dari kabupaten/kota di Provinsi Banten, yaitu : Kota Tangerang Selatan (61,94), Kota Tangerang (59,11), Kota Cilegon (59,03), Kota Serang (57,32), Kab. Tangerang (55,64), Kab. Serang (53,44), Kab. Lebak (52,61), dan Kab. Pandeglang (51,56). Jadi, hanya 4 kota (Tangerang Selatan, Tangerang, Cilegon, dan Serang) di Provinsi Banten pencapaian UKG-nya di atas pencapaian rerata UKG nasional (56,69).
Nilai UKG diharapkan agar dimanfaatkan secara optimal untuk melahirkan guru yang tetap belajar (baca: guru pembelajar). Jadi, dalam merencanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan terhadap seluruh guru (96.705 orang) di Provinsi Banten diharapkan menggunakan hasil UKG.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru merupakan tenaga profesional yang mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan 2025, yaitu menciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Guru yang profesional wajib melakukan pengembangan keprofesian secara berkelanjutan (PKB). PKB adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, secara bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitas guru.
Arah kebijakan dan strategi pembangunan sub bidang pendidikan dalam RPJMN 2015-2019 diprioritaskan untuk meningkatkan profesionalisme, kualitas dan akuntabilitas guru dan tenaga kependidikan, antara lain melalui: (i) Penguatan sistem Uji Kompetensi Guru, (ii) Pelaksanaan Pengembangan Profesional Berkesinambungan bagi guru dalam jabatan melalui latihan berkala dan merata, serta penguatan Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Namun, guru dalam melakukan PKB menghadapi tantangan untuk mengakses pelatihan yang bermutu. Karena itu, beberapa solusi yang tepat dalam melakukan PKB adalah melaksanakan pelatihan berbasis KKG/ MGMP. Pelatihan berbasis KKG dan MGMP merupakan pelatihan yang sangat efektif dan efisien.