Pada mulanya adalah Vivi Savitri, puteri kedua dan anak ketiga kami, yang berhasil memperoleh paket wisata melalui Traveloka. Paket wisata untuk dua orang tersebut terdiri dari tiket pesawat Citilink untuk Jakarta-Denpasar dan tiket pesawat Air Asia untuk Denpasar-Jakarta plus menginap di Hotel Wida, Bali, selama 7 hari 6 malam dari tanggal 1 sampai dengan 7 Desember 2018, termasuk makan pagi.
Demikianlah kami berdua saya dan isteri berangkat dari bandara Halim Perdanakusuma dengan Citilink pukul 13.40 dan tiba di Denpasar pukul 16.20 (WITA), tepat waktu, sesuai dengan budaya kerja Citilink. Melalui jasa transportasi yang dikelola oleh Angkasa Pura II kami naik sebuah minibus APV menuju ke Hotel Wida di Jalan Melasti 36, Legian, Kuta.
Dalam perjalanan kami memperoleh informasi bahwa pengemudi yang bernama Reno ini juga bisa menjadi pemandu wisata sekaligus pengemudinya. Sewa kendaraan selama 12 jam adalah Rp 700.000,- all-in, kecuali tiket masuk ke tempat wisata yang dikunjungi.
Kami tiba di Hotel Wida sekitar 30 menit perjalanan dari bandara Ngurah Rai. Semula kamar kami berada di lantai dua, tapi karena repot turun naik tangga kami akhirnya memilih kamar yang terletak di lantai dasar di depan kolam renang mini. Hotel Wida terdiri dari tiga lantai dengan jumlah kamar sebanyak 24 unit, masing-masing 8 kamar setiap lantainya.
Di depan hotel ada sebuah toko perhiasan perak khas Bali dan sebuah kios money changer. Papan nama " Wida Hotel " tenggelam oleh papan nama "Loft Hotel" dan "Jocs Hotel" yang menjulang, yang keduanya bersebelahan dengan "Hotel Wida" sehingga agak sulit untuk menemukannya.
Keesokan harinya kami berangkat menuju Garuda Wisnu Kencana (GWK) bersama dengan Reno, yang kami sewa selama 12 jam mulai pukul 9.00 (WITA). Setelah antre bersama dengan puluhan wisatawan lainnya akhirnya kami memperoleh tiket untuk mengunjungi GWK plus beberapa atraksi seni lainnya termasuk sebuah pertunjukan drama tari di sebuah panggung. Dengan membayar Rp 100.000,- per orang kami pun diantarkan oleh sebuah bus menuju ke patung GWK yang berjarak tempuh sekitar 20 menit dari loket penjualan tiket.
Setelah rombongan kami tiba di depan patung GWK yang besar dan megah, kami dikumpulkan oleh seorang pemandu untuk diberikan penjelasan mengenai seluk beluk patung tersebut. Dan ternyata, diluar harapan kami, kami belum bisa masuk ke dalam kompleks patung GWK karena kira-kira 11 (sebelas) bulan lagi lift yang berada di dalam patung GWK baru bisa berfungsi.
Sekarang semuanya hanya merupakan bangunan besar yang membisu belaka tanpa ornamen apapun. Kami hanya bisa berfoto-foto di luar patung GWK. Jadi pada tahun 2020 baru kita bisa masuk ke dalam "jeroan" GWK.
Dari GWK kami menuju ke pantai Melasti, Desa Adat Ungasan, sebuah pantai yang indah yang tampaknya sedang digarap untuk dijadikan destinasi wisata baru. Sudah berdiri beberapa kios makanan dan minuman, sudah berdiri patung Hanoman, dan lokasi sekitarnya juga sudah ramai digunakan untuk beberapa pasangan yang melakukan foto pre-wedding. Tampaknya memang memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan pada masa yang akan datang seperti juga Pantai Pandawa yang sekarang sudah terkenal.
Setelah mengunjungi Pantai Pandawa untuk minum air kelapa muda sambil meikmati keindahan pantainya dengan gulungan ombak putih-putih, kami pun berangkat ke Uluwatu ntuk menunggu matahari terbenam disana. Ternyata setelah ditunggu-tunggu sampai pukul 18.00 awan hitamnya tidak mau menyingkir sehingga gagallah kami merangkum sunset di Uluwatu. Kami pun beranjak dari Uluwatu menuju Jimbaran untuk makan malam disana. Kami makan malam di "Caviar Cafe", untuk kemudian menuju hotel setelah perut kenyang terisi seafood.
Pada hari ketiga kami menyewa mobil dari hotel yang dibawakan oleh Putu Astawa, karyawan hotel merangkap pemandu wisata merangkap pengemudi. Sewa mobil selama 10 jam dikenakan Rp 500.000,-. Putu adalah salah seorang kepercayaan pemilik hotel sehingga ia memperoleh izin khusus untuk melayani tamu yang ingin menyewa mobilnya. Setelah makan siang di Restoran Wahaha, kami pun menuju Tanah Lot, menikmati suasana pantai yang landai. Setelah puas berjalan-jalan kami pun kembali ke hotel.