Kegemukan adalah masalah yang paling sering dialami orang Indonesia saat ini. Liat aja banyaknya pil, obat diet, yang bertebaran di toko-toko, online, dsb. Ada juga yang ambil cara pintas dan ekstrim melalui operasi sedot lemak (yang kita kenal juga dengan liposuction). Biasanya yang saya liat, para wanita sih yang lebih sering, tapi jaman sekarang ini laki-laki juga udah ga jarang lagi. Padahal kalau dipikir2, biayanya sangat mahal. Bisa kena 50 jt ke atas untuk sekali operasi. Tak jarang, ini adalah cara favorit dari kalangan atas terutama artis.
[caption id="attachment_358530" align="aligncenter" width="300" caption="sumber: anakku.net"][/caption]
Daerah lemak yang ditarget biasanya yang menumpuk di perut, paha, pinggul, pipi, dan lengan. Karena emang naturalnya tubuh manusia menyimpan stok lemak di bagian tersebut.
Apakah sedot lemak ini worth it???
Simpelnya, Tidak.
Dari segi ekonomi, nggak masuk akal. Masa mau menghabiskan 50 jutaan hanya untuk menghilangkan 5 kilo lemak. (Ada limit lemak yang disedot dalam sekali operasi: yaitu 4-5kg)
Dari segi kesehatan malah lebih gak sebanding. Liat aja list bahanyanya disini; mulai dari kontur kulit yang rusak, peradangan, pendarahan, komplikasi ke organ ginjal, jantung, dan bahkan bisa mengakibatkan kematian kalau tidak ditangani sama dokter bedah plastik profesional.
Bukannya jadi keliatan langsing, malah terkesan menyiksa tubuh sendiri.
Jadi kalau kegemukan solusinya gimana?
Hmm..caranya gampang sih. Menurut saya yang terutama itu kontrol jumlah kalori makanan.
Biasanya orang yang Body mass index (BMI) sudah lewat range normal harus lebih ketat dietnya. Kakak saya sendiri turun sekitar 4 kg bulan lalu dengan konsumsi sekitar 1500 kalori per hari.
Biar lebih cepat: bisa ditambah dengan olahraga yang tipe HIIT atau intensitas tinggi gitu. Dan satu lagi jenis makanan yang harus dikurangi yaitu karbohidrat, biasanya gula, teh manis, nasi putih, roti, wajib dibatasi semaksimal mungkin kalau anda serius.