Lihat ke Halaman Asli

Dominikus DjagoDjoa

Terus berkarya untuk Indonesia

Membangun SDM Berkarakter untuk Meningkatkan Produktivitas

Diperbarui: 16 Oktober 2020   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Budaya dan norma-norma kehidupan seringkali ditinggalkan seiring dengan perkembangan jaman. Mungkin saat ini kita sering mendengar kata "pendidikan karakter" yang digalakan pemerintah khususnya dinas pendidikan dan kebudayaan sejak tahun 2016, dengan melihat pesatnya perkembangan jaman dan hilangnya budaya dan norma-norma kehidupan di kalangan pelajar, tentunya hal ini yang menjadi kekuatiran para guru pada umumnya lebih tinggi dibandingan dengan kekuatiran para guru tehadap bagaimana kemampuan dan pemahaman peserta didik untuk mengikuti pelajaran. 

Apakah pendidikan karakter hanya diperuntukan kepada para peserta didik saja? Ataukah pendidikan karakter ini seyogyanya juga diperuntukan bagi karyawan atau SDM yang bekerja di perusahaan swasta dan pemerintah?

Maraknya demo, mogok massal, penipuan, pencurian, perampokan, pemerkosaan dan lain-lain semuanya bermuara dari minimnya pendidikan karakter yang dimiliki seseorang. Namun bagi sebagian orang mengatakan bahwa demo, mogok massal, penipuan, pencurian, perampokan, pemerkosaan dan lain-lain merupakan akibat dari kesenjangan sosial ekonomi

Justru pendapat ini menurut saya cukup tidak mendasar dan tidak beralasan. Mengapa demikian? Kesenjangan sosial diakibatkan dari ketidakmampuan sesorang mengatur kehidupannya dengan benar sehingga apa yang telah dianugerahi oleh Tuhan tidak disyukuri dan dipergunakan dengan baik. 

Jika seseorang mampu membangun kehidupannya dengan cara yang benar dan baik, tentulah tidak ada yang namanya kesenjangan sosial ekonomi. Mereka yang selalu membentengi diri dan membenarkan pendapat tersebut di atas, adalah orang-orang yang memiliki sifat dan sikap malas, hanya berharap dari belas kasihan orang lain, dan tidak mau berusaha memperbaiki kehidupannya. 

Semua manusia di muka bumi ini diciptakan Tuhan dengan sempurna dan mempunyai kesempatan dan rejeki yang sama, hanya diperlukan usaha dan kemauan yang kuat untuk mensyukuri apa yang telah diterimanya  dari Tuhan. 

Pendikan karakter merupakan pendidikan dengan pendekatan langsung pada peserta didik dengan tujuan menamkan nilai moral sehingga dapat mencegah perilaku yang dilarang (John W. Santrock). 

Pendidikan karakter ini sangat beruhubungan erat dengan psikis individu atau perorangan. . Berdasarkan pengertian di atas, pentingnya pendidikan karakter seharusnya tidak hanya diterapkan kepada peserta didik saja, tetapi juga diterapkan kepada semua orang khususnya para pekerja, karyawan baik swasta maupun pemerintahan. 

Nilai-nilai atau norma-norma kehidupan dalam pendidikan karakter antara lain : nilai keimanan, kejujuran, kepedulian, tanggung jawab, toleransi, kerja keras, mandiri, kreatif, disiplin dan demokratis inilah yang seyogyanya dimiliki semua orang. 

Bagaimana penerapannya dalam sebuah instansi baik itu swasta maupun pemerintah? Hal ini yang belum terlihat dilakukan dengan benar oleh para pemangku atau pelaku usaha kepada seluruh karyawannya. Banyaknya kasus penipuan yang dilakukan karyawan dalam suatu perusahaan, ketidakefisien dalam bekerja, korupsi waktu, kasus mempengaruhi karyawan lain untuk ikut melakukan hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan dan masih banyak kasus lainnya tentunya sangat merugikan perusahaan atau pelaku bisnis. 

Pernahkan para pemangku jabatan di suatu perusahaan berpikir untuk menerapkan pendidikan karakter di perusahaanya? Bahkan jika kita menelaah lebih jauh lagi, para pelaku bisnis dan pemangku jabatan menganggap bahwa penerapan pendidikan karakter hanya akan menjadi tambahan cost, padahal impact dari penerapan pendidikan karakter di sebuah perusahaan justru akan membawa kemanfaatan yang lebih besar untuk perusahaan tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline