[caption id="attachment_183002" align="aligncenter" width="584" caption="burung-burung di bird island"][/caption] Siang itu saya diajak salah seorang kawan saya ke sebuah acara bersih-bersih lingkungan diBahrain, acara ini mengigatkan saya akan kegiatan gotong royong, bersih desa dikampung dulu, apalagi ketika menjelang 17 Agustusan pak RT gemar sekali memerintah warganya buat gotong royong biar RT nya menang dalam lomba 17 Agustusan nanti. Acara itu diberinama Environmental clean up day. dalam acara ini peserta dibagi menjadi dua bagian, sebagian membersihkan sebuah pulau kecil dan sebagian peserta juga membersihkan pantai di Bahrain Yacht Club (sebuah private pantai pusatnya boat-boat diBahrain) dan ada juga kegiatan menanam beberapa tanaman diarea pantai itu, kebetulan saya ikut group yang membersihkan pulau.
Boat yang kami tumpangi mulai mendarat disebuah pulau kecil yang mungkin termasuk salah satu pulau terkecil didunia juga setelah kurang lebih 20 menitan mengarungi lautan teluk persia. yah pulau itu diberi nama pulau burung (Bird island) meskipun tidak terkenal. Pulau itu hanyalan seperti hamparan pasir putih hanya jenis rumput-rumput gurun yang tumbuh tanpa ada sesuatupun disana. [caption id="attachment_183006" align="aligncenter" width="300" caption="sarung tangannyapun made in Indonesia"]
[/caption]
Ketika kami datang, burung-burung yang ada dipulau itu seketika terbang semua, saya seperti merasa bersalah telah mengusik ketenangan burung-burung yang sedang asik menikmati istiratat siangnya itu.
Kami kemudian mengambil plastik sampah dan sarung tanggan, para peserta langsung menyebar untuk membersihkan pulau itu, saya dan teman saya yang indonesia kaget ketika kami menemukan sarung tangan yang akan kami pakai adalah made inIndonesia. Kami mengumpulkan sampah satu persatu seperti pemulung sembari menikmati suasana tengah laut yang cukup panas meskipun tidak sepanas musim panas disini. Setelah terkumpul semua sampah-sampah itu, kami menaikkannya kedalam kapal-kapal yang membawa kami ketempat itu. Kurang lebih hanyalah sekitar 2 jam kami berada dipulau itu.
Ditengah perjalanan boat yang kami tumpangi ternyata selang bensinya tersumpal suatu benda kecil jadi boat yang saya tumpangi sempat berhenti terombang-ambing ditengah laut beberapa puluh menit untuk memperbaikinya. tapi akhirnya semuanya lancar dan kami kembali kepantai tidaklah terlalu lama. Alunan musik jazz sudah menyambut kami dengan aneka macam makanan dan minuman baik yang beralkohol ataupun yang tidak. beberapa orang juga sedang asik berjemur dan beberapa diantaranya asik menikmati hidangan siang itu. [caption id="attachment_183011" align="aligncenter" width="526" caption="mbak Khairunnisa sedang sibuk bersih-bersih"]
[/caption] Yang menarik adalah sebenarnya Saya ketempat itu bersama salah seorang kompasianer dari jawa timur yang saat ini sedang mengunjungi Bahrain, yah beliau adalah mbak Khairunnisa Musari (http://www.kompasiana.com/khairunnisamusari). Seorang Mahasiswa S3 sebuah Universitas di Surabaya yang saat ini sedang mengunjungi Bahrain dalam rangka risetnya untuk tugas Akhirnya mengenai Sukuk di Bahrain. Saya sendiri palah baru tau kalau Bahrain itu maju ekonomi islamnya. Mungkin mengunjungi Pulau Burung tidak termasuk dalam agenda mbak Khairunisa sebenarnya, tapi ini secara kebetulan saja, tapi akhirnya sampailah juga beliau disebuah pulau kecil diBahrain ini. Saya sendiri sebelumnya belum mengenal mbak Khairunisa secara pribadi. Kami bertemu di kompasiana ini. Kami mulai aktif berinteraksi melalui inbox sejak tahun lalu,tapi karena berbagai kendala akhirnya beliau baru sampai ke Bahrain sekarang ini.
[caption id="attachment_183014" align="aligncenter" width="465" caption="Bahrain yacht club"]
[/caption]
Untuk mbak Khairunnisa semoga semuanya lancar dan sukses selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H