Lihat ke Halaman Asli

Ucu Nur Arief Jauhar

Pengangguran Profesional

Betulkah Uang Saku Seba Baduy Rp50 Ribu?

Diperbarui: 20 Mei 2016   06:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan Gubernur Banten dan Urang Kanekes dalam Seba Baduy 2016. Foto: Humas Provinsi Banten

Nenok Sriwati, Kasie Nilai Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Banten mengatakan, Urang Kanekes yang mengikuti acara Seba Baduy mendapatkan uang saku sebesar Rp50 ribu per orang. Uang ini bukan dari pos Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan Fasilitas Event Seba Baduy. Namun Nenok tidak menyebutkan dari pos anggaran mana uang saku itu diambil.

“Ya, semuanya dikasih uang saku Rp50 ribu. Bukan dari belanja makan minum,” kata Nenok di kantor Disbudpar Banten, Kamis (19/5).

Selain uang saku, khusus untuk para jaro dan puun sebanyak 20 orang juga diberikan oleh-oleh dari Pemprov Banten berupa Ikan Asin, Terasi, Garam, Kopi dan Gula Pasir. Oleh-oleh ini mempunyai pos anggaran sendiri yang terpisah dari Belanja Makan dan Minum. Nilainya di bawah Rp200 juta, jadi tidak dilelangkan.

“Anggaran makan minum Seba Baduy itu untuk sekitar 1.800 orang. Sesuai dengan surat dari mereka. Tapi berubah-ubah menjelang kegiatan. Ya, yang datang sekitar 1.300 orang. Tapi kan ditambah dari seniman Kulon Progo dan Yogyakarta sekitar 100 orang. Mereka enggak dibayar. Masak tidak dikasih makan dan minum? Sisa makan dan minum kami berikan ke orang-orang Baduy,” ujar Nenok.

Nenok Sriwati meminta mediabanten.com untuk melihat sisi positif kegiatan Seba Baduy yang menurutnya sukses besar. Sambil berkata itu, Nenok memberi sebuah amplop berisikan beberapa lembar uang Rp50 ribu-an. Jumlahnya berkali-kali lipat dari uang saku Urang Kanekes.

Usai acara kegiatan Seba Baduy, Minggu (15/5), sebuah SMS dari salah satu peserta Seba Baduy dari Desa Kaduketuk yang tidak ingin disebutkan namanya, diterima mediabanten.com. Ia merasa aneh dengan besar uang saku yang hanya Rp50 ribu. Soalnya, tahun kemarin ia menerima sebesar Rp100 ribu.

Berujuk pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) milik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk RUP Disbudpar Banten Tahun Anggaran (TA) 2016, hanya ada 2 kegiatan yang mencantumkan kata “Baduy”. Yaitu Pengadaan Bahan Khas Baduy senilai Rp89 juta yang berlokasi di Kabupaten Lebak dan Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan Fasilitas Event Seba Baduy senilai Rp270.610.000.

Kegiatan Belanja Makanan dan Minuman itu dimenangkan Ghina Catering yang beralamat di Komp. Citra Gading Blok A2/3A Cipocok Jaya, Kota Serang. Nilai kontrak Belanja itu sebesar Rp260.916.500.

Dengan asumsi keterangan Nenok Sriwati, awalnya Urang Kanekes yang akan datang sebanyak 1.800 orang, maka paket makan dan minum per orang sebesar Rp144.950. Padahal Standar Satuan Harga (SSH) Provinsi Banten menyebutkan, paket jamuan makan hanya diperbolehkan sebesar Rp36 ribu per orang per kegiatan dan makanan ringan (snack) Rp15 ribu. Maka seharusnya paket makan dan minum plus snack Seba Baduy total Rp51 ribu per orang kegiatan.

Jika dihitung makan harian, maka nilainya Rp40 ribu per orang hari. Seba Baduy dimulai Sabtu sore dan berakhir Minggu pagi atau 2 hari. Maka seharusnya paket makan dan minum Seba Baduy hanya sebesar Rp80 ribu.

Alasan jumlah peserta Seba Baduy tidak dapat dipastikan, mencerminkan Disbudpar Banten tidak cermat dalam bekerja. Sehari sebelum tiba di Pendopo Banten, Urang Kanekes tiba di Pendopo Lebak. Jumlah Urang Kanekes yang akan datang ke Pendopo Banten sudah dihitung. Sehingga Ghina Catering dapat menyediakan paket makan dan minum sesuai dengan jumlah yang datang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline