Lihat ke Halaman Asli

Djian Fahrezy

mahasiswa

Perjalanan Seorang Gitaris (Lukman Hakim)

Diperbarui: 8 Desember 2023   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama Saya Lukman Hakim Saya Lahir di Cianjur pada tanggal 30 Desember 1976. Saya mengenal instrumen gitar secara otodidak tidak ada yang mengajari secara khusus, saya memperoleh pengetahuan tentang gitar dari tempat biasa saya nongkrong di Jatiwangi,Antapani, Saya mulai menyalurkan kepandaian bermain gitar dalam sebuah band sejak masih duduk dibangku smp muhammadiyah pada awal tahun 90an.

Waktu ada tetangga baru di komplek tempat tinggal saya ikut mengubah perjalanan hidup saya tetangga itu menjadikan rumah nya sebagai studio musik dan teman teman pemilik rumah tersebut sering berlatih di studio itu,Saya adalah penonton setia mereka setiap hari saya takjud saat mereka laihan.
Belakangan personil band tersebut mengetahui bahwa saya bisa bermain gitar lalu saya diajak untuk mengisi kekosongan di band itu sebagai gitaris ke 2 awal awal saya sempat ragu tapi kemudian saya mengiyakan ajakan tersebut. Namun sebelum saya bergabung dengan band itu pertama saya disuruh melakukan tes.
Bukan tes yang sulit sebenarnya karena Cuma diminta untuk memainkan beberapa lagu dengan gitar. Singkat cerita sayapun bergabung dengan band tersebut, band tersebut bernama LARAS. Saya menjadi personil termuda di band itu dengan umur 16 tahun dan umur saya dengan teman teman di band itu cukup berbeda jauh.

Saya tidak mempermasalahkan perbedaan umur karena personil lain juga tidak memperdulikan hal tersebut dan yang terpenting adalah bisa bermain gitar, singkat cerita band LARAS pun mulai sering manggung dengan membawakan lagu milik scorpion,bonjovi,dan band lama lainnya.

Kekhusuan dalam latihan bisa membuahkan hasil akhirnya LARAS sering diundang menjadi bintang  tamu dan tampil paling akhir dan pada suatu saat saya dituntut untuk memperdengarkan nada yang mirip dengan aslinya membuat saya bekerja keras mempelajari banyak lagu apalagi kebanyakan lagu yang dimainkan mengharuskan saya tampil terlebih dahulu membawakan intronya disitu saya merasa tegang.

Kemudian tuntutan kemiripan tersebut jadi mempengaruhi gaya bermain saya di panggung berkonsentrasi demi menghasilkan nada yang pas dan enak didengar membuat saya hanya berdiri diam di salah satu sisi panggung, dan gaya bermain ini terbawa sampe sekarang.

Bersama band LARAS saya bisa mendapatkan honor untuk pertama kalinya, "tidak besar dan tidak ingin lebih" ucapnya bisa manggung saja sudah senang, honor saya saat itu Cuma sebesar 50 ribu rupiah itupun tidak selalu dibayar dan kadang hanya dibayar rokok dan makanan.

Saat itu saya belum berpikir untuk menabung untuk membeli alat alat gitar karena saat itu semua sudah disediakan oleh band dari mulai efek gitar, dan gitar elektrik kaya bener bener dimanja. Rupanya saya tidak punya kesabaran ketika berhadapan dengan hal yang dilakukan berulang kali, saya merasa sudah menguasai dan membuat saya merasa bosan. Akhirnya pun saya memutuskan untuk mundur dari band tersebut

Tidak terasa saya memperkuat band tersebut sudah 2 tahun dari tahun 1989 sampai 1990, LARAS menjadi band terlama saya sebelum band peterpan. Dan setelah saya keluar dari band saya hanya sibuk nongkrong dirumah teman didekat SMA 23 Bandung

Rumah itu pun dijadikan rumah makan oleh orang tua teman saya, anak anak SMA 23 pun sering nongkrong disitu dan pada suatu hari saya mendengar seorang anak bermain gitar dan bernyanyi ditempat tersebut dan anak itu menyanyikan nya dengan sangat baik sayapun tertarik dan berkenalan dengan anak itu

Kebetulan adik saya berteman baik dengan anak anak SMA 23 jadi saya bisa mudah berkenalan dengan anak itu lewat adik saya, saya bilang pengen kenalan sama anak itu dan akhirnya setelah bertukar nama saya sempat meminta anak itu menyanyikan beberapa lagu lain. Semua request saya itu dia lakukan dengan baik.

Anak itu bernama nazriel ilham alias Ariel waktu itu Ariel masih kelas 2 SMA sedangkan saya sudah tidak bersekolah lagi, sejak saya punya niat ingin jadi anak band saya mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi setelah lulus dari SMA.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline