Lihat ke Halaman Asli

djeng sri

penuliscerita dan freelancer menulis

Cerpen | Sebait Kopi, Antara Hulk dan Smurf

Diperbarui: 6 April 2016   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="copyright by bowobagus p"][/caption]

Judul: Cerpen | Sebait kopi, antara Hulk dan smurf.

"A ha!"

"Apa Smurf?"

"Inilah kopi paling nikmat yang pernah kucecap. Aromanya seperti memeluk dari belakang, berjajar menuju kekiri, lalu meliuk sedikit ke kanan, lalu meninju cepat di atas. Wow!"

Dan Hulk pun hanya nyengir kuda, mengelap ceceran cangkir kopi favoritnya sambil melirik sinis ke arah pojok kafe. Di atas meja kasir, bulat jam dinding mematuk jarum kecil supaya segera menunjuk ke pukul duapuluhdua lebih sepuluh. Hari ini hari Senin, tepat seperti kata Kakek, waktu yang tepat untuk menikmati hari, sebelum Selasa dan teman-temannya berloncatan menggandeng Senin menuju barisan bercap: rutinitas.

Smurf melihat bayangan tak enak di dua bola mata Hulk, seperti rasa cemas yang tak terelakkan dari rutinitas dan pekerjaan yang sudah menjadi darah daging pribadinya. Seakan dua bola bilyar yang hendak bertabarakan atas nama keahlian dan bujuk rayuan.

"Ehem"

"Eh em"

"Malam om"

"Eh, ya?" balas Smurf kaget

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline