Lihat ke Halaman Asli

Djenar Maesa

Mahasiswa

Kunjungan Mahasiswa Universitas Pakuan Bogor Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) ke Rumah Sakit Jiwa Marzuki Mahdi (RSJMM)

Diperbarui: 23 Juni 2024   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim PPD

Tepatnya hari selasa, 4 juni 2024 seluruh mahasiswa FISIB prodi Ilmu Komunikasi kelas 2G beranggotakan 40 mahasiswa berkunjung ke RSJMM yang mana berlokasi di Jl. DR. Sumeru No. 114, RT.02/RW.01, Menteng, Kec. Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat. Usai perjalanan yang cukup memakan waktu 30 menit dari kampus Universitas Pakuan Bogor tiba di tempat tujuan dengan suasana yang cukup tenang dari kerumunan kota. Kunjungan ini merupakan bagian dari program studi yang bertujuan untuk memberikan wawasan langsung mengenai pelayanan kesehatan jiwa serta mendekatkan mahasiswa dengan dunia kerja di bidang tersebut. Acara ini berlaku bagi mahasiswa semester 1 (2G) dan juga dari mahasiswa semester 6 (karyawan) Universitas Pakuan Bogor  prodi Ilmu komunikasi.

Tujuan diadakan dan dipilihnya kunjungan ini adalah untuk ketuntasan tugas akhir semester. Namun, tidak hanya untuk itu, melainkan untuk belajar bagaimana kita berkomunikasi secara psikologis juga. Serta, kesepakatan kita dalam memilih RSJMM ini salah satunya yaitu merupakan Rumah Sakit jiwa pertama yang ada di Indonesia. Di bangun pada zaman kolonel Belanda 1 Juli 1882. Hal tersebut membuat kita sebagai mahasiswa yang sedang di ampu mata kuliah psikologi komunikasi tergerak dengan kebeneran itu.

Setelah sesi diskusi, mahasiswa diajak berkeliling untuk melihat langsung berbagai unit pelayanan yang ada di RSJMM. Akan tetapi, saat itu kita hanya bisa mengunjungi unit rawat inap saja. Di pandu oleh ka Fahri, jumlah 18 pasien di ruangan subadra, mereka sedang melakukan kegiatan seperti biasanya. Adapun kita juga mewawancarai salah satu perawat yang ada di ruangan subadra yaitu pak Wargiantono, beliau menjelaskan dengan rinci tentang kegiatan apa saja, dan apa penyebab pasien-pasien di dalam bisa terkena gangguan mental. Tak hanya pak Wargiantono yang kita wawancarai, ada juga pasien yang kita wawancarai disana. Beliau pun termasuk pasien yang sudah stabil dengan bukti menjawab pertanyaan kita dengan lancar tanpa terbata-bata juga nyambung saat di ajak berbicara. Akan tetapi, pak Wargiantono berkata bahwasanya orang dalam gangguan mental/jiwa mereka tidak akan sembuh total.

Pada akhir kunjungan, mahasiswa berkumpul kembali untuk sesi refleksi dan diskusi bersama psikolog. Dalam sesi ini, banyak mahasiswa yang mengungkapkan bahwa kunjungan ini memberikan mereka perspektif baru mengenai pentingnya kesehatan mental dan bagaimana gangguan jiwa dapat mempengaruhi kehidupan seseorang secara signifikan. Mereka juga menyadari bahwa menjadi tenaga medis di bidang kesehatan jiwa memerlukan dedikasi dan empati yang tinggi.

Kunjungan ke RSJMM ini diharapkan dapat menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa FISIB Universitas Pakuan Bogor, yang tidak hanya menambah pengetahuan mereka, tetapi juga membentuk sikap dan pandangan mereka terhadap kesehatan mental di masyarakat. Dengan adanya kunjungan seperti ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan jiwa di lingkungan sekitar mereka.

Selain itu, kunjungan ini juga menjadi momen penting untuk memupuk rasa empati dan kepedulian mahasiswa terhadap sesama. Melihat langsung kondisi pasien dan mendengar kisah-kisah mereka memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya dukungan sosial dan pendekatan yang manusiawi dalam penanganan gangguan jiwa. Hal ini diharapkan dapat membentuk karakter mahasiswa menjadi individu yang lebih peka dan peduli terhadap isu-isu sosial di lingkungan sekitarnya.

Dengan adanya kunjungan seperti ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan jiwa di lingkungan sekitar mereka. Program-program serupa di masa mendatang diharapkan dapat terus dilakukan secara rutin dan menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi, khususnya dalam bidang ilmu sosial dan ilmu budaya. Melalui upaya bersama antara dunia pendidikan dan lembaga kesehatan, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat secara mental dan lebih memahami pentingnya kesehatan jiwa.

#kunjunganindustri#RSJMM#Fisibunpak#Psikom#djenarmaesaayu.

para mahasiswa penyuluhan 

Ruangan Subadra

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline