Tenang saja,
Aku akan kembali suatu saat nanti
Aku yang dulu paling bisa menahan emosi, selalu berpura-pura dalam menahan rasa, selalu kuat menelan sejuta kecewa.
Ini hanya soal waktu, dan Tuhan akan selalu memberi kejutan-kejutan tanpa kita sangka.
Waktu mungkin bisa saja berganti, dan mungkin juga kenangan bisa memudar perlahan tetapi ia tidak dapat hilang sepenuhnya karena masih ada seulas senyummu di sudut mejaku.
Sampai kapan egoisku hanya berpusat padamu? Sedangkan mimpiku sudah melambaiku. Aku diam, pertanyaan hanya menggantung di udara tuk mencari jawaban.
Ngomong-ngomong, kau sedang apa? Menatap pintu, menatap palu, ataukah menatap masalalu?