Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Pengagum Rahasia

Diperbarui: 29 Maret 2019   06:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : @simut95

Pengagum

Aku tidak pernah letih terdiam,
Menjadi pengagummu dari belakang.
Mendung sedang berdiskusi
Gerimis yang jatuh sore ini
Adalah rintikan rindu yang menyapa kehadiranmu di bumi
Jadi, jangan berteduh

Sibuk

Disaat orang lain sibuk merapikan feed instagram,
Aku sibuk menata hati
agar tidak mudah tenggelam di tengah-tengah hiruk pikuk permainan seleksi alam.
Sendiri?
Ya.
Itu kata yang pas kepada diri yang sedang sibuk memantaskan diri
demi menghidupkan segudang mimpi yang mati suri karena jatuh hati.

Jangkrik
Malam ini
Kupeluk angin rindu yang berlalu,
Tersaji secangkir kopi seduhan pilu
Entah kenapa ada lengkung senyummu di sudut meja kerjaku.
Aih... jangkrik menertawakanku.

Tuhan Cemburu
Tersadarkan...
Sendirian atau berdampingan
Hidup sepatutnya penuh pengertian.
Jangan berlebihan menaruh perasaan pada insan
Nanti Tuhan mu cemburu.

Jepara, 29 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline