Lihat ke Halaman Asli

Djeeck Online

Direktur Media PacuNews.com & SorotNews24.com

Dipecat Karena Dianggap Tidak Patuh, Dr Suhardiman Amby: Lebih Baik Dipecat Daripada Memberhentikan Orang Tidak Bersalah

Diperbarui: 17 November 2024   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dr Suhardiman Amby

Kuansing - Fenomena aneh kembali lagi terjadi di Perpolitikan Kuansing, publik kembali dihebohkan oleh Pemecatan Dr H. Suhardiman Amby dari jabatan sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kuansing.

Dari pemberitaan yang beredar, Posisi Suhardiman resmi digantikan oleh Reky Fitro sebagai Ketua DPC Gerindra Kuansing melalui Surat Keputusan (SK) DPP Partai Gerindra Nomor: 11-0602/Kpts/DPP-Gerindra/2024 tentang Susunan Personalia DPC Partai Gerindra Kabupaten Kuansing Riau, Minggu (17/11/2024).

Menyikapi fenomena yang terjadi tersebut, saat di konfirmasi Via WhatsApp Dr Suhardiman Amby menyebutkan, pemberhentian dirinya sebagai ketua DPC Gerindra Kuansing dikarenakan dirinya belum mengajukan pergantian ketua DPRD, dan juga ada kelompok-kelompok yang ingin menghancurkan elektabilitas dirinya.

"Biasa itu Add Dalam politik. Mereka mau menghancurkan elektabilitas kita. Saya di berhentikan karena penggantian ketua DPRD belum saya ajukan ke DPRD, di karenakan H. Jufrizal masi menempuh upaya membela diri," terang laki-laki yang di panggil Dt. Panglimo Dalam itu.

"Bagi saya, untuk sementara lebih baik berhentikan dari pada menabrak AD-ART dan PP 12, serta dari pada saya memecat orang yang tidak bersalah," tambahnya dengan tegas.

Lebih lanjut Dr Suhardiman Amby salah seorang sosok kesatria yang telah mampu mengangkat Marwah partai Gerindra di Kuansing itu menyebutkan, dirinya sangat yakin Jendral TNI (Purn) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo sebagai ketua DPP Gerindra dan juga sebagai Presiden RI ke-8 terpilih tidak mengetahui hal tersebut.

"Saya yakin Pak Jendral TNI (Purn) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo sebagai ketua DPP Gerindra dan juga sebagai Presiden RI ke-8 terpilih tidak tau soal ini, karena SK yang beredar itu Scan semua," jelasnya.

"Nanti setelah selesai pemilu baru kita ke DPP untuk mengklarifikasi agar DPP mendapat informasi yang ber imbang," tutupnya.(*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline