Lihat ke Halaman Asli

Selamat Tinggal Koprol

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Tinggal Koprol

To the point aja; tanpa bertele-tele, saya ga pernah tau kapan Koprol dibeli oleh Yahoo! secara resmi, sampai tadi saya 'Googling' seperti biasanya 'to find the answers for every question coming to my mind'. Koprol dibeli Yahoo! secara resmi tahun 2010, sekitar 2 tahun lalu. Kemudian, beberapa hari lalu (atau sekitar 1-2 minggu ini) ada berita, dan resmi, kalau Yahoo! Koprol akan segera ditutup. Koprol tutup, ini yang mau saya bahas.

Sedih? Ga -segalau- selebay itu juga... Meski kalau mau diakui; ya. Tapi bukan sedih karena apa-apa... ga sampe menangis apalagi meraung-raung dan lari-lari muterin pohon, atau pegangan di tiang kayak film India.

Cuma karena saya merasa Koprol lebih oke aja ketimbang yang lain. Lebih lokal, lebih sesuai dengan kebutuhan. #menurutsaya

Pada dasarnya, Koprol merupakan jejaring sosial (bahasa gaulnya 'sosmed') sama seperti Facebook, Twitter (meski ini aslinya situs 'mikroblogging' - ga tau apaan artinya), dan pastinya Foursquare. Lebih mirip Foursquare sebenarnya... karena sama-sama berbasis lokasi atau kita lebih mengenalnya sebagai 'tempat check-in'.

Saya agak bingung kalau mesti menjelaskan apa perbedaan Koprol dan Foursquare, selain yang paling saya tau... tampilan Koprol lebih dominan hijau, sedangkan Foursquare kombinasi biru dan putih (ini versi hape, mobile version).

Tapi, sebenarnya saya lumayan tau apa perbedaan signifikan dari dua sosmed berbasis lokasi ini, karena saya emang pake keduanya, meski Foursquare udah lama bgt ga pernah dipake. Keduanya jauh lebih sering saya pake dari hape, bukan dari versi desktop (komputer).

Satu yang paling saya suka dari Koprol adalah fitur buat 'check-in' sambil menyertakan (attach) foto. Kalau video saya belum pernah coba. Fitur ini, atau apapun istilahnya, cukup sering saya pake. Alasannya sederhana aja; menegaskan kalau saya beneran ada ditempat itu. Dengan kata lain, lebih valid. Paling ngga, seperti itu.

Bukan hal yang mudah buat 'check-in' di Koprol kalau tempat itu belum ada dalam list 'places', dan bikin tempat (add new place) di Koprol juga bukan hal yang mudah dan cepat. Data yang kita masukan harus valid (alamat, lokasi, nomor telpon, fax, email, website - kalau ada), itu tempat mesti beneran ada, tempat publik/umum yang semua orang bisa datang. Jadi, jangan harap bisa bikin tempat 'My Home' seperti di Foursquare.

Agak beda sama di Fousquare, yang kita bisa 'create venue' sesuka hati kita, kayak mau 'check-in' misalnya di 'Rumah Si Anu'. Di Koprol, ada yang namanya kurator, semua pengguna Koprol bisa jadi kurator. Tugas kurator adalah mereview sebuah (atau beberapa) tempat yang dibuat (diajukan) pengguna lain.

Kalau tempat itu beneran ada, merupakan tempat atau fasilitas umum (kecuali WC umum dan telpon umum, belum ada kayaknya...), datanya valid dan bukan rekayasa si pembuatnya, maka tempat baru itu bisa hadir di Koprol dan bisa dipake 'check-in' oleh pengguna lain yang kebetulan (atau sengaja) datang ke tempat tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline