Lihat ke Halaman Asli

Tlutur Negeri Kurcaci

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

uanglah masalahmu,
rasamu tentangnya adalah biru,
hatimu kian kaku dan mati,
empatimu kian terkebiri,

kau layar pesiar,
saat para kurcaci bagai buih terdampar,
kau bergemerincing ratna manikam,
saat rasa lapar kian mendekap mencekam,

dan birokrasi itulah perkaramu,
rasamu tentangnya bagai menghamba,
kau guna itu laksana tirai,
saat acaman kian tertengarai,

ini adalah negri kurcaci,
tapi rasa mereka tak pernah mati,
kurcaci tersenyum kecut dengan janji-janji,
kurcaci telah memahami substansi,
bahkan kurcaci mengenal ramah lemah lembut represi,

kau akan ambruk di ranah kurcaci,
saat dzikirmu bagai desing peluru kosong,
berhamburan di lorong nan kosong,
dan kisahmu akan lara tentang materi dan duniawi,

By; Djar Swastomo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline