Lihat ke Halaman Asli

Jokowi, Cipali Dan Basuki

Diperbarui: 12 Agustus 2015   05:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa bulan yang lalu saat Tol Cikopo Pilaman (Cipali) diresmikan oleh Presiden Jokowi tanggal 13 Juni 2015 di jagat Media sosial (Medsos) terjadi perang antar Nitizen, perang kata kata yang pedas dan panas kadang disertai ejekan antara pendukung mantan Presiden SBY termasuk di dalamnya pendukung Prabowo dan pengikut Jonru tentunya dengan pendukung Presiden Jokowi, mereka meributkan dan mempertanyakan siapa sesungguhnya yang berjasa terhadap pembangunan Tol Cipali ini. Pendukung SBY tentu mengatakan yang berjasa adalah SBY karena beliau yang mencanangkan proyek ini pertama kali dan Presiden Jokowi hanyalah yang meresmikannya saja, di sisi lain tak kurang ngotot dan galaknya pendukung Jokowi mengatakan yang berjasa sudah pasti adalah Presiden Jokowi karena Presiden Jokowi lebih aktif mengawal sampai akhirnya Tol Cipali dapat diresmikan lebih cepat sebulan dari yang direncanakan.

Konon katanya dari Istana Merdeka gedung yang jadi kantor Presiden Jokowi, pembangunan Tol Cipali dan semua proyek infrakstrutur lainnya selalu dipantau harian oleh Jokowi, bandingkan dengan mantan Presiden SBY jarang dan bahkan belum pernah datang ke lapangan untuk sekedar menengok pembangunan jalan Tol ini. Terlepas dari polemik siapa yang paling berjasa bagi saya tidak penting, yang paling penting adalah jalan tol ini sudah diresmikan, digunakan dan jalan Tol Cipali ini terbukti bermanfat besar terhadap gelaran mudik lebaran Tahun 2015. Layanan pemerintah terhadap arus mudik dan balik sudah selesai dan banyak terdengar rasa puas walau masih banyak juga kekurangan disana sini. Mau tahu siapa orang lapangan di balik sukses pembangunan Tol Cipali?

 Jokowi

(Program Nawacita Jokowi, Sumber Foto Kompas.com )

Sejak dilantik menjadi Presiden 20 Oktober 2014 yang lalu, saat itu juga Presiden langsung menggelar sidang kabinet yang pertamanya, secara garis besar Jokowi mencanangkan program Nawacitanya yang terkenal itu. Diantara program Nawacita itu diantaranya adalah Membangunan infrastruktur jalan baru sepanjang 2000 km. Jokowi dalam rapat perdananya meminta agar para menteri bisa segera bekerja. Presiden Jokowi meminta agar seluruh kementerian segera bekerja sehingga ekspektasi masyarakat terhadap pemerintahan baru dapat dipenuhi. “Kita harus bekerja untuk rakyat sejak hari pertama bekerja,” tegas Presiden saat membuka sidang kabinet pertama di Kantor Presiden Jakarta, Senin (27/10/2014).

Dua bulan berselang dalam sidang paripurna di Kantor Presiden (24/12/2014), Presiden Jokowi menyampaikan “Apa yang kita kerjakan adalah sesuatu yang produktif, membangun jalan, bangun tol, bangun pelabuhan,” arahan Jokowi ini menjelaskan tentang pentingnya pembangunan infrastruktur untuk mencapai pertumbuhan ekonomi ke depan. Arahan Presiden Jokowi ini lantas diterjemahkan oleh para pembantunya terutama menteri di sektor ekonomi. Menteri PUPR yang diserahi tugas untuk mengeber pembangunan infrakstruktur kemudian mulai mereview proyek proyek yang berjalan lambat, momentum itu datang terhadap pembangunan jalan Tol Cipali, pembangunan yang sempat mangkrak bertahun tahun ini menjadi perhatian Presiden Jokowi untuk segera diselesikan.

Tidak lebih dari 6 bulan setelah rapat kabinet tersebut, Sabtu 13 Juni, 2015, Presiden Joko Widodo meresmikan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116,75 km. Ruas tol terpanjang di Indonesia ini tersambung dengan dua ruas jalan tol yang telah beroperasi. Tol Jakarta-Cikampek di sebelah barat dan jalan tol Palimanan-Kanci di sebelah timur. Ketiga ruas tol tersebut menjadi bagian dari sistem jalan tol Trans Jawa. Momentum peresmian Cipali ini berlanjut dengan arahan Presiden Jokowi untuk menggeber Tol selanjutnya sepanjang Jawa yang terkenal dengan Trans Jawa, Tol lanjutan setelah Tol Cipali adalah Pejagan-Pemalang-Batang-Semarang-Solo-Kertosono-Mojokerto-Surabaya. Presiden Jokowi minta supaya semua ruas jalan Tol itu selesai 2017.

Mengapa Presiden begitu optimis dengan target itu? Apa jurus yang akan dipakainya? “Manajemen Kontroling itu perlu dalam sebuah sistem manajemen pembangunan”, begitu kata kata khas jokowi saat ditanya dan menjelaskan kepada wartawan di satu kesempatan peninjuan jalan Tol di Sragen Jawa Tengah baru baru ini. Jokowi memang presiden yang berbeda gaya dengan mantan Presiden SBY, Presiden Jokowi lebih sering dan mau turun langsung blusukan mengecek kondisi lapangan, tentu berbeda dengan Presiden periode sebelumnya.

Saya pribadi lebih optimis dengan perkembangan pembangunan infrastruktur karena keseriusan yang telah ditunjukkan oleh pimpinan tertinggi republik ini, tak kurang dari enam bulan menjabat tak terhitung lagi mondar mandirnya Presiden Jokowi untuk memastikan pekerjaan besar yang telah dicanangkannya berjalan dengan baik. Pengalaman terdahulu proyek yang hanya dilakukan groundbreaking dan selanjutnya mangkrak tidak lagi menjadi penyakit yang akan terjadi ke depan.

Cipali

Target pembangunan jalan Tol sepanjang 1000 km oleh pemerintahan Jokowi oleh sebagian kalangan dianggap sangat ambisius , khusus jalan tol sampai dengan tahun 2014 saja Indonesia hanya memiliki jalan sepanjang 900 km dengan kecepatan pembangunan hanya 30km/tahun jika target 1000 km adalah 5 tahun maka target pertahun menjadi 200 km. Masalah klasik yang menjadi momok adalah soal pembebasan tanah yang cenderung stagnan, dengan lambatnya pembangunan itu juga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi menjadi aspek penting dalam kesejahteraan rakyat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline