Lihat ke Halaman Asli

Karyawan Bukanlah Mesin yang Bisa Diabaikan Emosi dan Pikirannya

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan perusahaan sering menghadapi kendala saat harus menginternalisasikan budaya perusahaan ke dalam karakter kerja karyawan. Karakter pribadi selalu menjadi lebih unggul dibandingkan karakter kerja yang berdasarkan nilai-nilai budaya perusahaan. Tuntutan peran antara pekerjaan dan kehidupan pribadi selalu menjadi hal yang membuat karyawan sulit menyeimbangkan karakter pribadi dengan budaya perusahaan. Kedua peran ini seharusnya tidak bolah saling mengalahkan, tapi harus seimbang melalui kecerdasan emosional, agar karyawan bisa menjadi lebih sadar diri, untuk memainkan peran profesionalisme di tempat kerja dan juga dalam kehidupan pribadinya.

Pengembangan karakter karyawan agar selalu sesuai dengan budaya perusahaan merupakan kunci sukses untuk dapat menjalani etos kerja berkualitas di tempat kerja. Karakter kerja yang dibangun di perusahaan harus didasarkan pada pondasi kecerdasan emosional. Sebab, saat emosional karyawan sudah sangat cerdas untuk membedahkan peran kehidupan pribadi dan kehidupan di tempat kerja, maka karyawan akan semakin sadar untuk melengkapi dirinya dengan nilai-nilai etika dan integritas, agar dirinya dapat bersikap cerdas emosi, adil dan mampu menjaga keseimbangan dalam kehidupan kerja dan kehidupan pribadi.

Setiap karyawan yang hadir dalam perusahaan pasti berharap untuk menjalankan karir dan kehidupan pribadi dengan sukses. Di sini, diperlukan komitmen dari perusahaan dan kepemimpinan untuk selalu menghidupkan harapan dan kesempatan buat karyawan dalam mewujudkan impian bersama perusahaan.

Budaya perusahaan harus menjadi budaya yang memiliki energi untuk mengasuh setiap karyawan, agar karyawan dapat bekerja dalam emosi yang cerdas atas perannya dalam kehidupan pribadi dan kehidupan kerja.

Manusia bukanlah mesin yang bisa diabaikan emosi dan pikirannya. Oleh sebab itu, setiap keinginan perusahaan untuk meningkatkan kualitas karakter kerja karyawan harus membentuk karakter kerja yang bisa menciptakan keseimbangan dalam kehidupan pribadi karyawan. Dan bila kehidupan pribadi karyawan seimbang, maka karyawan akan merasa tenang dalam bekerja, dan tidak akan merasa dirinya dibebani dengan berbagai pikiran dan perasaan, yang membuat dirinya tidak berkinerja maksimal di tempat kerja.

Karakter kerja karyawan haruslah diciptakan dari sikap tegas budaya perusahaan. Nilai-nilai budaya perusahaan harus menjadi energi yang mendisiplinkan mindset karyawan, agar karyawan memiliki ketegasan dalam menjalankan peran dan fungsi kerjanya dengan penuh integritas.

Budaya perusahaan harus menjadi kekuatan yang mencerdaskan emosi karyawan untuk tidak mencampuradukkan antara urusan pribadi dan urusan kerja. Karyawan harus berkarakter kerja untuk menghindari hal-hal yang bisa membenturkan dirinya dalam dua kepentingan yang saling bersaing untuk mendapatkan dirinya.  Ketika berada di kantor, karyawan harus menjadi sangat profesional dan tulus dalam menjalankan budaya perusahaan dengan sepenuh hati, dan begitu pula sebaliknya saat berada dalam kehidupan pribadi atau kehidupan rumah, karyawan harus menjalankan karakter pribadinya yang sesuai dengan budaya pribadinya.

Kecerdasan emosional perusahaan, pimpinan, karyawan, dan pemilik saham untuk bersikap totalitas dalam menjalankan budaya perusahaan yang unggul, akan menjadikan setiap pihak sadar, untuk membentuk karakter kerja yang tidak berbenturan dengan karakter pribadi.

Perusahaan yang berkualitas selalu dihasilkan dari sumber daya manusia yang berbudaya, untuk menghasilkan manajemen yang cerdas mengatur ritme kerja, melalui keunggulan kecerdasan emosional dari semua stakeholder.

Kemampuan perusahaan untuk mengembangkan budaya perusahaan dan karakter kerja yang cerdas secara emosional, akan menjadi kekuatan untuk memfokuskan pikiran dan perasaan setiap orang di dalam perusahaan, untuk melakukan tugas dan tanggung jawab dengan sepenuh hati, serta memiliki loyalitas yang lebih tinggi untuk perkerjaan yang berkualitas.

Djajendra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline