Lihat ke Halaman Asli

Berpikir Bebas Bertindak dalam Batas

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“Kebebasan Yang Adil Adalah Kebebasan Yang Dilengkapi Dengan Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Untuk Melihat Kekayaan Keragaman Dan Perbedaan.” – Djajendra

Janganlah bertindak sesuka hati tanpa memikirkan kenyamanan dan kepentingan orang lain, sebab hidup ini milik semua orang. Hidup memerlukan toleransi yang sangat tinggi agar semua hal bisa berjalan harmonis.

Berpikir bebas bertindak dalam batas seharusnya diikuti dengan prinsip hidup yang tidak menciptakan gangguan kepada orang – orang lain. Kehidupan yang menjaga keharmonisan bersama, akan membebaskan semua orang dari perangkap kekacauan dan konflik, serta bisa menghadirkan perasaan damai di tengah kultur yang saling menghormati.

Manusia memang merupakan energi kreatif yang memiliki imajinasi tanpa batas, tapi dalam realitas hidup setiap orang harus memiliki tanggung jawab, etika, moral, dan niat baik untuk menghargai semua yang ada disekitarnya. Nafsu dan ego diri yang tidak terkendalikan akan membuat orang menjadi sesuka – sukanya melihat hidup dari kaca mata sempitnya. Dan, hal ini akan sangat membahayakan bagi kerukunan hidup bersama.

Biarkan kebebasan itu hidup dalam pikiran dan imajinasi Anda. Tetapi begitu Anda melihat realitas hidup di luar diri Anda, maka Anda harus mengutamakan pengendalian diri yang kuat, untuk memahami dan menyimak fakta tentang moral, etika, kultur, dan sistem kehidupan yang ada di sekitar Anda. Anda tidak boleh beranggapan bahwa kebebasan yang ada dalam pikiran dan imajinasi Anda tersebut adalah hal terbenar.

Kekuatan diri Anda untuk mengendalikan pikiran, kata – kata, dan perilaku di tengah – tengah kehidupan yang beragam ini, akan menghasilkan energi positif dalam diri Anda.

Kebebasan berpikir adalah hak asasi dari setiap orang, tetapi kebebasan bertindak yang tidak diatur oleh etika, norma kehidupan, kultur, tanggung jawab, dan niat baik, akan merusak hak asasi dari orang – orang lain.

Hidup itu memerlukan sebuah kesadaran yang tinggi untuk bisa memahami makna kebebasan dalam tanggung jawab yang utuh.

Tindakan yang bersifat suka – suka pasti tidak memikirkan kepentingan buat keragaman yang ada, sehingga sangat mudah mengucapkan kata – kata yang bisa merusak sebuah kerukunan hidup.

Setiap orang punya hak untuk berpikir dan berkarya setinggi langit, tapi selalulah berpijak pada bumi untuk bisa menghormati realitas yang ada di sekitar.

Kebebasan tanpa kendali adalah kegilaan yang merusak kenyamanan hidup.
Bebas bukan berarti pesta dengan prinsip suka – suka, dan semau diri sendiri. Tetapi, bebas adalah jiwa dan pikiran yang merdeka dalam ruang lingkup batasan moral, etika, budaya, dan sistem kehidupan. Bila semua orang ingin mengekspresikan hidupnya sesuai dengan imajinasi liarnya, maka kekacauan dan ketidakharmonisan akan menjadi tontonan kehidupan sehari – hari.

Hidup harus memiliki tanggung jawab yang utuh dan penuh dalam menjaga keharmonisan di semua aspek kehidupan. Untuk itu, diperlukan aturan – aturan yang mengikat semua orang dalam sebuah visi hidup yang sama, walaupun mungkin semua orang memiliki prinsip dan pandangan hidup yang beragam, tapi semua yang berbeda itu harus bisa dikendalikan secara cerdas dalam sebuah visi, agar tidak merusak keharmonisan yang ada.

Bebas bukan berarti liar, tapi bebas bermakna merdeka secara batin. Kebebasan tidaklah ada untuk mengacaukan ketenteraman yang sudah mapan. Kebebasan harus selalu diarahkan untuk menciptakan segala kebaikan buat kehidupan secara total.

Kebebasan bukanlah mengeluarkan unek – unek yang ada dipikiran terhadap segala rasa tidak puas yang diterima dalam hidup. Tetapi, kebebasan adalah kecerdasan untuk memahami diri sendiri secara sempurna, dan mengendalikan diri sendiri untuk mendapatkan kenyamanan dan kebahagiaan hidup.

Bebas berarti bukan berteriak – teriak lantang di tengah badai, tapi bebas adalah menyimak badai dan menaklukkan badai buat kebahagiaan dan kenyamanan diri sendiri dan orang – orang lain.

Berpikir bebas bertindak dalam batas memerlukan sebuah rasa tanggung jawab tinggi dalam menyikapi semua realitas hidup yang berkembang. Di sini, kebebasan dalam bertindak harus selalu diikuti oleh sistem dan prosedur operasi bertindak yang bersahabat terhadap semua aspek kehidupan.

Kehidupan itu sebuah keragaman yang sangat kompleks sehingga diperlukan kecerdasan tingkat tinggi untuk bisa membangun peradaban yang lebih sehat dan manusiawi.

Berpikir bebas bertindak dalam batas adalah sebuah tehnik hidup, yang berprinsip pada fokus untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan dalam hubungan kehidupan bersama, tanpa kehilangan kreatifitas dan kemerdekaan diri untuk berekspresi secara optimal.

Sehebat apa pun pikiran Anda, Anda harus bisa mengendalikannya sedemikian rupa hingga pikiran hebat itu tidak merusak peradaban positif yang sedang Anda nikmati.

Hidup ini selalu berubah mengikuti tren – tren kehidupan baru yang diikuti oleh kultur baru. Dan, sudah menjadi tugas dari setiap pribadi untuk selalu mengedepankan nilai – nilai kebaikan, yang bersifat positif dalam kehidupan nyata semua orang.

Manusia adalah pribadi yang penuh misteri dengan pola pikir, yang tidak dapat diukur seratus persen ketepatannya, dengan alat apa pun. Diperlukan kesadaran diri dalam pengendalian diri, untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan, dalam sebuah hubungan yang cerdas sosial. Ambisi, nafsu, dan ego pribadi haruslah selalu dikendalikan melalui pikiran positif, agar tidak menjadi liar dan mengacaukan kedamaian hidup bersama.

Djajendra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline