Lihat ke Halaman Asli

Menerima Kritik dengan Bahagia

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Hidup Adalah Perubahan, Dan Kritik Adalah Alat Yang Membantu Anda Untuk Berubah.” ~ Djajendra

Orang-orang berpikiran positif selalu menjadikan kritik sebagai guru yang mengajari mereka, untuk menghindarkan diri dari risiko dan tindakan yang salah. Mereka akan memahami isi dan makna kritik yang disampaikan. Lalu, meresapi, mengintrospeksi, serta menjadikannya sebagai energi perbaikan kualitas dan integritas diri.Sebaliknya, orang-orang berpikiran negatif akan menanggapi kritik dengan marah dan cara-cara tidak terpuji. Mereka tidak akan pernah punya nurani dan akal sehat, untuk dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab dalam memahami, meresapi, atau pun menjadikan kritik sebagai bahan renungan untuk memperbaiki sikap, perilaku, kebiasaan, moral dan mental.

Cara berpikir memiliki pengaruh dalam menanggapi kritik. Cara berpikir yang dihasilkan dari kualitas moral yang penuh integritas, akan berprinsip bahwa kritik itu hal terbaik dalam mengeluarkan diri dari zona kenyamanan, dan menjadikan kritik sebagai pendorong dalam membangunkan diri menuju perbaikan.

Kesadaran diri untuk mendengar suara-suara kritik dengan jiwa besar dan emosional cerdas, akan membuat diri mampu memantau pikiran dan perasaannya sendiri dalam menanggapi kritik. Mendengarkan kritik dengan bijak dan arif, akan menciptakan reaksi positif, untuk memotivasi diri buat memunculkan hal-hal terbaik, dan menghindarkan hal-hal tidak baik.

Keberanian untuk mengambil tanggung jawab, dan menempatkan kritik sebagai sesuatu yang dapat mengontrol atau mengubah, akan membuat diri menjadi semakin dewasa, dan dapat menghindarkan diri dari kesalahan persepsi atau keyakinan.

Setiap kritik bila mendapatkan pandangan positif dari suara batin positif, maka secara proaktif diri akan berkomitmen untuk berubah. Tanpa komitmen total sangat sedikit kemajuan yang dapat dibuat. Dan, tentu saja, orang-orang negatif pasti akan menjadikan kritik sebagai sesuatu yang menyakitkan hati mereka, dan pasti mereka tidak akan mau berkomitmen, apalagi untuk menjawab kritik dengan respon alami melalui tindakan nyata.

Kritik bukanlah sesuatu yang harus diakhiri sebatas adu mulut, dan saling mempermalukan. Kritik bukanlah sesuatu yang harus dihakimi, dan melupakan manfaat dari pelajaran yang diberikan oleh kritik. Kritik bukanlah sesuatu yang selalu datang dengan lembut dan penuh cinta dari seseorang yang mencoba untuk membantu. Tapi, kritik merupakan sebuah umpan balik yang harus di terima dengan pikiran positif, bila tidak, maka kritik hanya akan menjadi sesuatu yang saling menyakiti satu sama lain.

Menerima kritik dengan bahagia adalah awal untuk mengendalikan apa yang orang lain berkata kepada Anda. Saat diri Anda melepaskan beban kritik dan merangkulnya sebagai bagian dari opini yang harus di terima dengan senang hati, maka saat itu, Anda akan menikmati kritik untuk menciptakan kebesaran dan kesenangan dalam hidup Anda. Dengan menerima kritik dari perasaan dan pikiran positif, Anda bisa mengontrol kritik dengan cara memendamnya, menanggapinya, belajar darinya, melepaskannya dan melanjutkan dengan perbaikan.

Setiap orang memiliki kekurangan dalam ketidaksempurnaan perilaku dan cara berpikir. Dengan membuka hati nurani dan pikiran positif, maka proses penyempurnaan diri akan menjadi bagian yang indah dalam perjalanan hidup Anda. Hidup adalah perubahan, dan kritik adalah alat yang membantu Anda untuk berubah. Jika Anda mengakui kekurangan, dan mau bekerja keras untuk memperbaiki kekurangan menjadi kelebihan dalam kualitas prima hasil akhir; maka Anda akan mengalami kebahagiaan, kedamaian, kenikmatan, dan kesuksesan.

Djajendra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline